Gerak cepat dilakukan Muhammadiyah Jatim menyusul tengara adanya beberapa masjid dan musala yang merupakan aset persyarikatan, terpapar paham Salafi.
“Kita sudah melakukan inventarisasi dan pantauan di lapangan. Kita juga kumpulkan data dan masukan dari daerah-daerah,” tegas Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr. M. Sholihin Fanani kepada majelistabligh.id, Senin (27/5/2024).
Hingga kini, Muhammadiyah Jatim memiliki 1,495 masjid, 521 musala, dan 361 TPA/TPQ. Jumlah tersebut tersebar di 38 kabupaten/kota di Jatim.
Selain aktif dipakai kegiatan dakwah, aset-aset tersebut juga diperuntukkan untuk penyebarluasan ilmu pengetahuan Islam.
Sholihin mengatakan, masalah paham Salafi ini masuk dalam salah satu agenda pembahasan dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II Majelis Tabligh PWM Jatim.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Mas Mansur, Jalan Kertomenanggal IV/1, Surabaya, Kamis (23/5/2024) lalu.
Rekerwil dihadiri Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fathurrahman Kamal, jajaran pimpinan PWM Jatim, dan perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jatim.
“Kami temukan banyak hal terkait masalah itu. (paham Salafi). Yang jelas, semua yang tidak sesuai dengan visi, misi, dan tujuan dan mengganggu gerak organisasi, Muhammadiyah akan bertindak tegas,” ujar Kiai Sholihin.