UM Surabaya

Apa kata Musa ? Hingga kemudian Allah SWT mengabadikan di dalam Surat Yunus ayat 88 :

وَقَالَ مُوْسٰى رَبَّنَآ اِنَّكَ اٰتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَاَهٗ زِيْنَةً وَّاَمْوَالًا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ رَبَّنَا لِيُضِلُّوْا عَنْ سَبِيْلِكَۚ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلٰٓى اَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْا حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ

Musa berkata, “Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan (yang banyak) dalam kehidupan dunia. Ya Allah, (akibat pemberian itu) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Allah, binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang sangat pedih.”

Jamaah yang dimuliakan Allah

Orang-orang kafir itu dari zaman dulu, rela menghabiskan hartanya untuk menghalang-halangi orang beriman dari jalan Allah. Bahkan mereka berprinsip “ Habis semua anggaran pun tidak masalah dan mereka betul-betul mengeluarkan itu”.

Maka apa gerangan do’a Nabi Musa yang bahkan di- aamiini juga oleh Nabi Harun AS?

ۚ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلٰٓى اَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْا حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ

Ya Allah, binasakanlah harta benda dan kekuasaan mereka (Bukan binasakanlah orangnya ) dan lalu kunci matilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang sangat pedih.”

Bagaimana pun Nabi Musa AS adalah seorang da’i. Maka tetap dalam hati kecil Nabi Musa masih berharap seandainya Fir’aun masih bisa mendapatkan hidayah. Karena orang itu kalau hancur harta dan kekuasaannya maka dia tak bisa lagi berbuat dzolim.

Saudaraku yang dimuliakan Allah SWT

وَاشْدُدْ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْا حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَ

Hancur dan binasakanlah harta benda mereka dan kunci matilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang sangat pedih.”

Hadirin yang dimuliakan Allah

Saat itu Nabi Harun AS meng-Aamiini. Maka kalau ada orang berdoa lalu kemudian yang lainnya meng-Aamini itu akan sangat mustajab. Allah berfirman :

قَالَ قَدْ اُجِيْبَتْ دَّعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيْمَا وَلَا تَتَّبِعٰۤنِّ سَبِيْلَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ

Dia (Allah) berfirman, “Sungguh, permohonan kamu berdua telah diperkenankan. Maka, tetaplah kamu berdua (pada jalan yang lurus) dan janganlah sekali-kali kamu berdua mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui.”

Jamaah yang dimuliakan Allah

Coba perhatikan, dalam surat Yunus ayat 88 tadi yang berdoa siapa ? Nabi Musa. Yang meng-Aamiini siapa ? Harun. Akan tetapi Allah SWT berfirman “ Do’a kalian berdua telah kukabulkan ”.

Berarti kalau ada khotib yang berdoa, atau mungkin imam yang berdoa, kemudian disusul 100 orang jamaah yang meng-Aamiini, berarti yang berdoa bukan satu orang, tapi 101 orang. Kenapa ? karena yang meng-Aamiini dan yang berdoa sama-sama dianggap sedang berdoa.

Begitu pun juga seorang suami, yang mungkin di dalam rumah tangganya sedang diuji oleh Allah, kemudian dia berdoa lalu di-Aamiini oleh istrinya, maka berarti yang berdoa bukan hanya suaminya saja, akan tetapi ada 2 orang, Siapa itu? Sang suami dan istrinya. Meskipun yang melafadzkan hanya 1 orang sedangkan yang lainnya ikut meng-Aamiini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini