Baik, saudaraku yang dimuliakan Allah SWT
Kita lanjut lagi. Di ayat berikutnya, yakni dalam Al-Qur’an surat Al A’rof ayat 130-133 yang mana Nabi Musa AS memberikan tanda-tanda bahwa Fir’aun akan dihancurkan. Dan ketika tanda-tanda itu muncul maka Allah perintahkan Musa dan pengikutnya untuk segera menjauh dan berlari. Kenapa ? karena adzab akan segera datang.
Allah berfirman : “Fa arsalnā ‘alaihimuṭ-ṭụfāna wal-jarāda wal-qummala waḍ-ḍafādi’a wad-dama āyātim mufaṣṣalāt, fastakbarụ wa kānụ qaumam mujrimīn “.
- Fa arsalnā ‘alaihimuṭ-ṭụfāna
Kami akan datangkan ke Negri Mesir, negeri yang selama ini mereka mengatakan negeri yang makmur, negeri yang damai, negeri yang kaya raya. Rupanya angin yang begitu kencang lagi menghinakan berupa taufan itu mendatangi mereka, membuat porak poranda segala-galanya.
Maka sampai sekarang kalau di Indonesia ada angin kencang itu dinamakan angin topan. Dan kalau angin kencang itu bergeser ke Amerika maka namanya itu berubah menjadi angin? Tornado.
Jadi tanda bahwa adzab Allah itu akan datang, Allah turunkan terlebih dahulu angin taufan kepada mereka.
Dan Nabi Musa AS memperhatikan kejadian itu. Angin-angin itu tidak serta merta langsung datang, akan tetapi didahului dengan “ Katsrotul amthori ” atau banyaknya hujan yang turun.
Pada saat itu Fir’aun dan bala tentaranya sangat bahagia. Kenapa ? Karena mereka menganggap bahwa kalau hujan sudah mulai turun maka berarti gandum akan segera tumbuh subur. ( itu harapan mereka ).
Tapi lihat bagaimana cara Allah SWT membuat sesak dada mereka. Setelah musim hujan datang, mereka pun mulai bercocok tanam. Nabi Musa AS tau bahwa bencana ini akan segera datang karena beliau telah mendapatkan wahyu dari Allah SWT.