UM Surabaya

2.wal-jarāda : Aku ( Allah ) akan mengirim ke Negeri Mesir itu belalang-belalang.

Padahal tadinya gandum-gandum mereka sudah hampir dipanen, musim hujan banyak curah air yang melimpah ruah. Padahal mereka pun sudah membayangkan “ Oh panen raya tinggal sebentar lagi”. Bahkan mereka pun ada yang  sambil mencemooh ajakan Nabi Musa AS,” Halah-halah Sa Musa, wong gak nyembah Allah aja bisa panen raya kok”. Itulah fikiran mereka.

Jamaah sekalian…

Gandum sudah mulai dipanen, rupanya al-jarāda muncul ( belalang Allah kirim ke negri Mesir ). Apa yang terjadi ? Belalang-belalang itu bringas melahap gandum-gandum mereka. (itulah bagian dari adzab yang Allah kirim ).

Kenapa kok gak dari dulu-dulu saja dikirim belalangnya ? Ya supaya semakin sesak dadanya para pengikutnya Fir’aun yang menyekutukan Allah.

Padahal kalau baru awal-awal tanam sudah diserang belalang, rasanya sudah sesak di dada. Akan tetapi akan lebih sesak lagi kalau tinggal memanen namun Allah hancur dan gagalkan itu semua dengan musibah.

Namanya PEMILU itu kalau kalahnya jutaan mungkin gak terlalu nyesek. “ Ah gak papa wes wong kalahnya jutaan suara”. Tapi kalau tanding habis-habisan lalu kalahnya cuma selisih 2 suara, pasti nyeseknya itu luar biasa. Kenapa ? karena harapan untuk menang sudah melambung tinggi.

Apakah cukup dengan belalang? Tidak. Allah masih akan mengejutkan mereka dengan yang hal yang lain.

Dengan musibah gagal panen itu orang-orang Mesir dari kalangan Qibthi masih bisa mengatakan,” Tenang saja, walaupun gandum kali ini gagal panen tapi kita masih punya lumbung gandum yang lainnya. Mudah-mudahan cukup untuk simpanan sampai masa panen berikutnya”. Itu kata mereka.

Rupanya Allah SWT pun segera mengirimkan pasukannya. Siapa pasukan yang Allah utus untuk menghancurkan simpanan-simpanan gandum itu ? “al-qummala”

Allah turunkan pasukan yang lebih kecil lagi bentuknya dari seekor belalang. Apa itu ? Al-qummala. Al-qummala itu artinya kutu-kutu.

Akhirnya apa yang terjadi pak ? Gandum-gandum yang mereka simpan di lumbung itu kopong-kopong semua dilahap habis sama kutu. Padahal mereka mengira bahwa simpanannya masih banyak. Eh pas dibongkor ternyata ciluk baaaaaa ( habis semua ).

Kelaparan lah mereka. Panen gandum telah gagal, simpanan di lumbung pun habis disikat oleh kutu. Itu namanya musibah dihantam musibah. Dan terus menerus mereka merasakan seperti itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini