*) Oleh: Ustaz Muhammad Nashihudin, MSI,
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
Nabi Ibrahim as termasuk nabi dalam ulul azmi, yaitu nabi pilihan yang sangat berat ujian dan tantangan dalam berdakwah mentauhidkan kaumnya yang penyembah berhala, bahkan ayahnya sendiri kerjanya sebagai pematung. Beliau sebagai penguhulunya para nabi serta rasul.
Ujian berat itu minimal ada tiga hal , yaitu membangun kembali Ka’bah yang sudah kumuh dan rusak pada waktu itu, lalu Nabi Ibrahim menghadapi kezaliman, kekejaman raja namruz yang sangat brutal dan ketiganya adalah harus mengorbankan putra tercinta, yaitu Ismail untuk dipotong, namun semua ujian itu dapat diatasi dengan baik atas bimbingan Wahyu dan tuntunan dari Allah SWT.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذِ ابْتَلٰۤى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَ تَمَّهُنَّ ۗ قَا لَ اِنِّيْ جَا عِلُكَ لِلنَّا سِ اِمَا مًا ۗ قَا لَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ قَا لَ لَا يَنَا لُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 124)
1. MeninggikanKa’bah
وَاِ ذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَا عِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِ سْمٰعِيْلُ ۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 127)
2. Dibakar Hidup-hidup
قَا لُوْا حَرِّقُوْهُ وَا نْصُرُوْۤا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْنَ
“Mereka berkata, “Bakarlah dia dan bantulah Tuhan-Tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat.”
قُلْنَا يٰنَا رُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰۤى اِبْرٰهِيْمَ
“Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim,”
وَاَ رَا دُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَ خْسَرِيْنَ
“dan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 68- 70)
3. Mengorbankan putranya Ismail ketika Masih Remaja
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَا لَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَا مِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَا نْظُرْ مَا ذَا تَرٰى ۗ قَا لَ يٰۤاَ بَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”
فَلَمَّاۤ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِ
“Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah).”
وَنَا دَيْنٰهُ اَنْ يّٰۤاِبْرٰهِيْمُ
“Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim!”
قَدْ صَدَّقْتَ الرُّءْيَا ۚ اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ
“Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. As-Saffat 37: Ayat 105)
3. Doa nabi Ibrahim AS untuk keluarga
رَبَّنَاۤ اِنِّيْۤ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَا دٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ ۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوْا الصَّلٰوةَ فَا جْعَلْ اَ فْـئِدَةً مِّنَ النَّا سِ تَهْوِيْۤ اِلَيْهِمْ وَا رْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
“Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim 14: Ayat 37)