UM Surabaya

Abu Bisyr mengatakan bahwa ia pernah berkata kepada Sa’id ibnu Jubair, bahwa sesungguhnya orang-orang mengira Al-Kautsar adalah sebuah sungai di dalam surga. Maka Sa’id menjawab. bahwa sungai di dalam surga termasuk kebaikan yang diberikan oleh Allah (Subhanahu wa Ta’ala) kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Abu Bisyr telah meriwayatkannya pula melalui hadis Hasyim, dari Abu Bisyr dan Ata ibnus Sa’ib, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas ra yang mengatakan bahwa Al-Kautsar adalah kebaikan yang banyak.

As-Sauri telah meriwayatkan dari Ata ibnus Sa’ib, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Al-Kautsar artinya kebaikan yang banyak. Dan tafsir ini bersifat lebih umum mencakup sungai dan nikmat lainnya. Mengingat lafaz Al-Kautsar berasal dari Al-Ka’srah yang artinya kebaikan yang banyak, dan di antaranya ialah sungai tersebut di dalam surga. Pendapat ini dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ikrimah, Sa’id ibnu Jubair, Mujahid, Muharib ibnu Disar, dan Al-Hasan ibnu Abul Hasan Al-Basri, sehingga Mujahid mengatakan bahwa Al-Kautsar adalah kebaikan yang banyak di dunia dan akhirat.

Ikrimah mengatakan bahwa. Al-Kautsar adalah kenabian, Al-Qur’an, dan pahala di akhirat. Tetapi telah terbuktikan kesahihan sebuah riwayat yang bersumber dari Ibnu Abbas menyebutkan bahwa dia menakwilkannya pula dengan makna sebuah sungai di dalam surga.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Ubaid, dari Ata, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Al-Kautsar adalah sebuah sungai di dalam surga yang kedua tepinya dari emas dan perak, mengalir di atas yaqut dan mutiara, airnya lebih putih daripada salju, dan rasanya lebih manis daripada madu. Al-Aufi telah meriwayatkan hal yang semisal dari Ibnu Abbas.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya’qub, telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada kami Ata ibnus Sa’ib dari Muharib ibnu Disar, dari Ibnu Umar, dia mengatakan bahwa Al-Kautsar adalah sebuah sungai di dalam surga yang kedua tepinya dari emas dan perak, mengalir di atas mutiara dan yaqut, airnya lebih putih daripada susu, dan rasanya lebih manis daripada madu. Hal yang semisal telah diriwayatkan pula oleh Imam Tirmidzi dari ibnu Humaid, dari Jarir, dari Ata ibnu Sa’ib dengan sanad dan lafaz yang semisal secara mauqufhanya sampai pada Ibnu Abbas.

Tetapi telah diriwayatkan pula hal yang semisal secara marfu’, Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Hafs, telah menceritakan kepada kami Warqa yang mengatakan bahwa Ata telah meriwayatkan dari Muharib ibnu Disar, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda:

“الْكَوْثَرُ نَهْرٌ فِي الْجَنَّةِ حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ، وَالْمَاءُ يَجْرِي عَلَى اللُّؤْلُؤِ، وَمَاؤُهُ أَشَدَّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ”

Al-Kautsar adalah sebuah sungai di dalam surga yang kedua tepinya dari emas, airnya mengalir di atas mutiara, dan warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu.

Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Abu Hatim, dan Ibnu Jarir melalui jalur Muhammad ibnu Fudail, dari Ata ibnus Sa’ib secara inarfu’, Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya’qub, telah menceritakan kepada kami Ibnu Aliyyah, telah menceritakan kepada kami Ata ibnus Sa’ib yang mengatakan bahwa Muharib ibnu Disar telah menceritakan kepadanya apa yang telah dikatakan oleh Sa’id ibnu Jubair tentang Al-Kautsar. Muharib ibnu Disar mengatakan bahwa Sa’id ibnu Jubair telah menceritakan kepada kami dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Al-Kautsar adalah kebaikan yang banyak. Lalu Sa’id ibnu Jubair mengatakan bahwa benar, sesungguhnya Al-Kautsar adalah kebaikan yang banyak. Akan.tetapi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Umar, bahwa seketika diturunkan firman-Nya: Sesungguhnya Kami telah rnemberikan kepadamu Al-Kautsar (kebaikan yang banyak). (Al-Kautsar: 1)

Maka Rasulullah (shallallahu ‘alaihi wasallam) bersabda:

«الْكَوْثَرُ نَهْرٌ فِي الْجَنَّةِ حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ يَجْرِي عَلَى الدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ»

Al-Kautsar adalah sebuah sungai di dalam surga yang kedua tepinya emas, (airnya) mengalir di atas mutiara dan yaqut.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ibnul Burqi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Maiyam, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far ibnu Abu Kasir, telah menceritakan kepadaku Haram ibnu USman, dari Abdur Rahman Al-A’raj, dari Usamah ibnu Zaid, bahwa Rasulullah di suatu hari berkunjung ke rumah Hamzah ibnu Abdul Muttalib, dan ternyata beliau tidak menjumpainya, lalu beliau menanyakannya kepada istrinya yang berasal dari Bani Najjar. Istri Hamzah menjawab, “Hai Nabi Allah, dia baru saja keluar menuju ke rumahmu, kalau begitu barangkali dia sesat jalan di sebagian lorong-lorong Bani Najjar. Tidakkah engkau masuk lebih dahulu, wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah masuk, dan istri Hamzah menyuguhkan kepadanya makanan hais (makanan yang terbuat dari buah kurma, minyak samin, dan tepung sawiq), maka Nabi memakan sebagian darinya. Dan istri Hamzah bertanya, “Wahai Rasulullah, kuucapkan selamat kepada engkau, sebenarnya aku ingin datang kepadamu untuk mengucapkan selamat, karena Abu Imarah pernah menceritakan kepadaku bahwa engkau telah diberi sebuah sungai di dalam surga yang dikenal dengan nama Al-Kautsar.” Nabi  menjawab:

«أَجَلْ وَعَرَضُهُ- يَعْنِي أَرْضَهُ- يَاقُوتٌ وَمَرْجَانٌ وَزَبَرْجَدٌ وَلُؤْلُؤٌ»

“Benar, dan luasnya yakni tanahnya adalah yaqut, marjan, zabarjad, dan mutiara.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini