Muhammadiyah Bukan Manhaj Kebencian
As'ad Bukhari. foto: ist
UM Surabaya

*) Oleh: As’ad Bukhari, S.Sos, MA,
Anggota Majelis Tabligh dan Dakwah Kmunitas PDM Bone dan Kader Kokam Diklatsar Sleman-DIY

Karakter kebencian manusia dalam pandangan agama sebagai fikroh dan manhaj membuat merasa paling benar dekat dengan Allah berserta Rasulullah.

Umumnya kebencian hadir karena merasa dihina, direndahkan, dikucilkan, diintimidasi, dan diganggu karena upaya buruk yang selalu menimpa dari pihak lain.

Yang melakukan kebencian pun dibalas kebencian pula oleh yang lainnya, sehingga kebencian itu bagaikan lingkaran setan yang tak akan terhenti kecuali bagi orang-orang yang sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian apapun.

Kebencian dibalas kebencian hanya akan menumbuhkembangkan kebencian sehingga mengakar dan mendarah daging sampai ke ubun-ubun bahkan turun temurun terus berkelanjutan secara estafet dari generasi ke generasi.

Yang benci dan membenci menjadi sama level maqamnya masuk masuk lingkaran manhaj kebencian karena tetes merasa benar serta saling menyalahkan. Sampai kapanpun kebencian yang dibalas akan terus kekal abadi sampai kiamat datang.

Sebenarnya, Muhammadiyah adalah organisasi yang di dalam sejarahnya lebih banyak jadi korban kebencian, akan tetapi tidak memilih membalas, melawan dan menantang sekalipun sampai pada ancaman pembunuhan bahkan dikafirkan.

Kaum kebencian itu tak pernah dibalas dan ditanggapi mendalam apalagi dijadikan sebagai alat permusuhan untuk membalas di kemudian hari.

Hanya saja manhaj kebencian itu kini telah lahir pada sebagian warga Muhammadiyah baik kebencian terhadap ormas Islam lain, kelompok Islam lain sampai pada sesama kader, warga dan jamaah Muhammadiyah itu sendiri.

Hal itu diakibatkan karena jiwa merasa benar, hebat, ahli surga, ahli sunah, ahli agama, ahli malaikat dan ahli kebenaran di atas kebencian.

Cara berpikir yang semakin mudah emosional, reaksioner dan tempramental ini terjadi di semua organisasi Islam, kelompok Islam dan perkumpulan Islam hanya karena mempertahankan ideologi secara keras.

Gerakan kebencian sesama muslim ini bagian dari adu domba dan namimah yang dapat merugikan Islam itu sendiri baik pihak yang membenci dan dibenci yang saling berbalas juga melawan antar satu dengan yang lainnya baik dalam arena perdebatan, perkelahian sampai pada ujungnya pertikaian fisik secara kriminalitas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini