Membenci dengan pihak pembenci itu sangat dekat dengan jalannya setan yang terkutuk. Di mana dalilnya jika kebencian akan menawarkan rahmat, keselamatan, jihad dan maslahah kecuali dalil aqli berdasarkan hawa nafsu berkedok sunah Rasulullah atau agama saja tapi untuk tipu daya muslihat.
Tidak ada gunanya manhaj kebencian dibawa ke dalam Muhammadiyah dengan membawa yang lain serta mengaja orang lain agar menjadi sama dan serupa dalam kebencian yang mengakar.
Sungguh merugi orang-orang yang dalam hati dan pikirannya penuh dengan kebencian yang mendarah daging apalagi turun menurun.
Sudah saatnya sebagai warga Muhammadiyah berada pada manhaj kemaslahatan dan kemanfaatan yang membawa keselamatan di dunia dan di akhirat.
Amat sangat merugi bagi mereka yang hanya berada dalam manhaj kebencian berjamaah hanya untuk membuktikan paling benar dan paling segalanya.
Dalam teologi wak Asri yang diajarkan oleh Kyai Ahmad Dahlan itu menandakan bahwa sebagai manusia jangan sampai merugikan atas waktunya, kecuali bagi orang-orang yang beriman bukan berusuh, beramal saleh bukan beramal salah, dan tentunya saling menasihati dalam kebenaran bukan saling bertikai dalam kebencian, serta menasihati dalam kesabaran bukan saling bertengkar dalam kemarahan.
Dengan begitu kehidupan umat beragama baik sesama muslim dan non muslim dalam dijalankan sesuai dengan syariat Islam yang benar bukan dengan manhaj kebencian membawa malapetaka bencana menuju ke neraka berjamaah akibat dari kelalaian dalam kebenciannya.
Sudah dan akhiri serta kembali kepada Muhammadiyah untuk membangun umat dari kebohongan, kemiskinan dan kesenjangan hidup yang menyedihkan. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News