Dan yang ketiga, masjid ramah anak adalah yang mencegah dan menghilangkan diskriminasi bahkan rasa kecewa pada anak-anak, sehingga ia enggan pergi ke masjid hingga dewasa karena trauma dan tidak ramahnya kita.
Perlu kita sadari bahwa tingkah laku ini dianggap sebagai bentuk kekerasan terhadap anak, karena melanggar hak anak untuk beribadah. Dalam Islam, tidak ada ketentuan bahwa anak-anak harus berada di shaf paling belakang.
Bahkan, dalam beberapa hadis, Nabi Muhammad saw menganjurkan agar anak-anak dibiarkan berada di shaf depan dengan catatan ada pendampingan dan anak ini bisa diarahkan, karena ke depannya mereka bisa meniru dan belajar dari orang dewasa.
Kebanyakan dari orang dewasa maupun orang tua enggan melakukan perilaku tersebut. Salah satunya adalah karena mereka menganggap anak-anak akan mengganggu kekhusyukan salat orang dewasa.
Alasan lainnya adalah karena mereka ingin mengajarkan anak-anak untuk patuh dan menghormati orang dewasa. Namun, perilaku tersebut justru dapat membuat anak-anak merasa takut dan terintimidasi.
Hal ini dapat berdampak negatif terhadap perkembangan psikologis anak, dan dapat membuat mereka enggan untuk beribadah, sehingga dikhawatirkan anak bisa terperosok ke lingkungan yang tidak baik.
Kita juga sering menemukan bahwa anak kecil yang datang lebih dahulu tidak boleh ditarik ke belakang untuk diganti dengan orang dewasa yang datang belakangan. Ini merupakan bentuk keteladanan yang tidak baik.
Hal ini karena anak kecil juga berhak untuk menempati shaf paling depan dan berhak memperoleh tempat untuk salat.
فلو سبق الصبيان بالحضور لم يؤخروا للرجال اللاحقين كما لو سبقوا إلى الصف الأول فإنهم أحق به على الصحيح
“Jika anak laki-laki datang lebih awal, mereka tidak boleh diusir untuk memberi tempat kepada laki-laki yang datang belakangan. Begitu pula jika mereka datang lebih awal ke saf pertama, mereka berhak menempatinya menurut pendapat yang benar.”
Masjid ramah anak adalah penting untuk mewujudkan cita-cita Islam tentang keadilan dan kesetaraan. Dengan memastikan bahwa semua anak merasa diterima dan aman di masjid, masjid dapat menjadi tempat yang memperkaya kehidupan anak-anak dan membuat masyarakat menjadi lebih baik.
Keempat, masjid ramah kepada anak adalah masjid yang melarang terhadap berbagai bentuk kekerasan, baik fisik seperti memukul, maupun non-fisik seperti verbal, atau emosional.
Sering juga kita menemukan kekerasan terhadap anak, perlu kita sadari juga hal tersebut merupakan pelanggaran hak anak yang harus dihindari. Anak-anak berhak untuk tumbuh dan berkembang dengan aman dan nyaman.