*) Oleh: Fajar Junaedi,
Dosen Ilmu Komunikasi UMY dan sekretaris Lembaga Pengembangan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Melawat ke masjid-masjid yang ada di Jepang telah kami niatkan sejak sebelum berangkat ke Negeri Sakura. Kunjungan kami ke Jepang adalah menjalin kolaborasi dengan beberapa universitas, yaitu Kobe University, Ryokoku University, Hyogo University, dan Kyoto University.
Kerjasama riset, pertukaran dosen dan mahasiswa, dan publikasi ilmiah menjadi misi utama lawatan ke negeri matahari terbit dalam perjalanan yang kami lakukan, akhir Mei 2024. Rombongan kami terdiri dari dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Takdir Ali Mukti bersama Kaprodi Hubungan Internasional UMY Sugito, Kaprodi Ilmu Pemerintahan UMY Tunjung Sulaksono, dan Kaprodi Ilmu Komunikasi Fajar Junaedi.
Satu lagi, Ari Kusuma Paksi, dosen muda UMY yang sedang meneliti peran dua organisasi keagamaan di Indonesia dan Jepang, Muhammadiyah dan Japan Buddish Federation, dalam isu kesehatan melalui program riset yang didanai oleh Sumitomo Foundation.
Kami beruntung selama sepekan berada di Jepang ditemani Rafyoga Jehan Pratama Irsadanar, mahasiswa doktoral Kobe University. Rafy, begitu dia karib disapa, begitu lincah memandu kami menuju berbagai kampus yang menjadi tujuan kami. Serempak pula memandu kami melawat ke masjid-masjid di Jepang.
Masjid pertama yang kami kunjungi adalah Masjid Kobe. Ini adalah masjid tertua di Jepang. Masjid ini dibangun sebelum Perang Dunia II, tepatnya di tahun 1935. Untuk mengunjungi masjid ini, kami naik kereta api, turun di Stasiun Motomachi di Kota Kobe.
Kemudian kami berjalan kaki menuju masjid sekira sepuluh menit. Sepanjang jalan mendekati masjid, ada beberapa toko yang menjual produk-produk halal. Bangunan masjid yang berwarna coklat, bergaya arsitektur India, dengan menara yang menjulang tinggi menambah kecantikan masjid. Masuk ke dalam masjid, kita akan menemukan tiga bagian, yaitu bagian dasar, poros, dan sebuah galeri.
Di bagian dasar masjid dimanfaatkan sebagai ruang salat pria di lantai pertama. Sedangkan poros bangunan adalah lantai dua yang digunakan untuk ruang salat perempuan.
Sedangkan galeri dimanfaatkan sebagai tempat muazin untuk mengumandangkan azan. Masjid yang berada di bilangan Nakayamate Dori di Chuo-ku, Kobe ini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dilawati.