Cinta Sejati dan Abadi

*) Oleh: Masro’in Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan

Makhluk merupakan kodrat iradah ilahi, terpusat pada insan adalah makhluk yang di muliakan Allah SWT.

Manusia yang mendapat cinta Allah adalah manusia yang beruntung di dalam kehidupannya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَا تَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“Katakanlah (Muhammad), Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 31)

Dalam kehidupan yang membahagiakan haruslah ada jiwa yang mengharap dalam doa’a agar mendapat cinta dari yang Kuasa Sang Maha cinta.

Doa Cinta
(Berharap Di Cintai Allaah)

اللهم إني أسألك حبك، وحب من يحبك، والعمل الذي يقرب إلى حبك

Allaahumma innii as-aluka hubbaka, wahubba man yuhibbuka, wal-‘amala al-ladzi yuqarribu ilaa hubbika).

(Ya Allah! Sungguh aku memohon cinta-Mu, cinta orang yang mencintai-Mu, dan cinta amalan yang mendekatkan kepada cinta-Mu”. (Shahih Tirmidzi, hadit no. 2582).

Kandungan Doa

1. Mengharap cinta sejati dan abadi

2. Mengharap cinta dari orang yang mencintai Allah SWT.

3. Mengharap amalan yang mendekatkan diri kepada cinta sejati dan abadi dari Allah SWT.

Catatan

1. Cinta sejati dan abadi adalah milik yang Maha cinta yakni Allah SWT.

2. Cinta yang murni, cinta ini ada cinta kepada makhluk yang bermodal karena Allah semata. Maka, cinta inilah yang melahirkan keabadian karena bersama cinta ada kemurnian, kejernihan hati bersama sang Maha Cinta, yakni Allah SWT.

3. Cinta yang fana, adalah mencintai selain Allah merupakan cinta yang fana (tidak abadi), cinta yang terbatas, karena mencintai makhluk bagaimanapun adanya suatu ketika akan ada titik pisah darinya. Yang di dalamnya tiada nilai ketuhanan.

Mengharap semua cinta dari Allah merupakan cinta yang istimewa, cinta yang abadi dan inilah cinta sejati.

Di antaranya, mencintai nabi dan rasul utamanya Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, kedua orang tua kita, orang muslimin muslimat, mukminin mukminat serta semuanya yang tercurah karena Allah SWT. Inilah cinta yang bernilai di sisi sang Maha cinta.

Mutiara Hikmah

“Cinta sejati dan abadi adalah cinta yang bersamanya ada nurani yang memancarkan cahaya ilahi”.

Semoga menjadi amal saleh dan manfaat untuk kita semua. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini