Mubaligh Muhammadiyah dan Dakwah di Era Digital
M. Sholihin Fanani
UM Surabaya

*) Oleh: Dr. M. Sholihin Fanani,
Wakil Ketua PWM Jawa Timur

Keberadaan mubaligh Muhammadiyah di era digital sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat secara umum untuk memberikan pencerahan, panduan, pedoman dan penguatan iman takwa dan ilmu pengetahuan dan teknologi (IMTAQ-IPTEK).

Perlu sadari bahwa sesungguhnya teknologi dalam satu sisi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan untuk keperluan dakwah Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat saat ini.

Namun di sisi lain, teknologi juga memberi dampak negatif yang dapat mengancam eksistensi dakwah Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat.

Contoh sederhana ketika terjadi beberapa kasus yang merugikan Muhammadiyah di beberapa daerah akan sangat mudah tersebar luas di tengah-tengah masyarakat.
Kadang masyarakat tidak mengetahui latar belakang masalahnya dan menerima informasi tersebut sebagai suatu kebenaran dan fakta sosial yang dianggap benar.

Oleh karena itu, keberadaan mubaligh Muhammadiyah sangat dibutuhkan sebagai sang pencerah penjelas, penjernih penenang, dan perubahan di tengah-tengah masyarakat di era digital seperti saat ini.

Komptensi Mubaligh Muhammadiyah

Mubaligh Muhammadiyah harus mampu tampil dan siap berkiprah di tengah-tengah masyarakat yang penuh dengan dinamika kehidupan sosial termasuk di era digital seperti saat ini.

Oleh karena itu, mubaligh Muhammadiyah harus terus mengasah, mengasuh, dan meningkatkan kompetensinya di berbagai bidang keilmuan.

Pertama, mubaligh Muhammadiyah harus memiliki kompetensi dalam bidang keagamaan. Sebagai mubaligh Muhammadiyah seseorang harus terus mempelajari, memahami, mengamalkan dan terus mendakwakan nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kerahmatan nilai-nilai ajaran agama Islam sebagaimana yang dipahami oleh Muhammadiyah secara baik dan benar.

Memahami manhaj tarjih dan tabligh Muhammadiyah. Mubaligh Muhammadiyah juga harus mampu juga memahami prinsip-prinsip dasar keagamaan di dalam Muhammadiyah yang menjadi salah satu tujuan didirikannya Muhammadiyah oleh KH. Ahmad Dahlan.

Mubaligh Muhammadiyah juga harus mampu memahami bahwa Muhammadiyah adalah sebagai Gerakan Tadjid (pembaruan), Muhammadiyah sebagai Gerakan Tajrid (pemurnian) Islam.

Memahami Muhammadiyah sebagai Gerakan Pendidikan, Muhammadiyah sebagai Gerakan Sosial, Muhammadiyah sebagai Gerakan Ekonomi, Muhammadiyah sebagai Gerakan Pemberdayaan perempuan dan peran kebangsaan Muhammadiyah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini