*) Oleh: Masro’in Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan
Semua yang diciptakan Allah adalah makhluk, secara fisik ada yang makro ada yang mikro, dari gajah sampai semut atau lebih kecil darinya.
Ada pelajaran yang sangat berharga dari makhluk kecil ini (semut), di masa pemerintahan nabi Sulaiman alaihissalam, dengan mukjizat yang beliau miliki Nabi Sulaiman mampu berbicara dengan hewan. Nabi Sulaiman Raja Lintas Alam, alam nyata dan alam gaib (alam jin).
Suatu ketika, Nabi Sulaiman menggelar pasukannya. Dari sanalah Nabi Sulaiman tersenyum ketika mendengar suara komando dari seekor semut agar semut-semut lainnya memasuki lubang dan sarang-sarang mereka, supaya mereka tidak terinjak pasukan Sulaiman.
Hal ini sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
حَتّٰۤى اِذَاۤ اَتَوْا عَلٰى وَا دِ النَّمْلِ ۙ قَا لَتْ نَمْلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوْا مَسٰكِنَكُمْ ۚ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُوْدُهٗ ۙ وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
“Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS. An-Naml 27: Ayat 18)
Kandungan Ayat
1. Lembah Semut, “Hingga ketika mereka sampai di lembah semut.”
2. Seruan Semut, Berkatalah seekor semut, Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”
Ibrah (Pelajaran)
1. Alangkah bagusnya budi baik seekor semut, yang memiliki cinta kasih kepada sesamanya, dalam menjaga keberlangsungan hidup hewan yang kecil ini.
2. Ada nilai informasi yang mengandung kedalaman perhatian yang begitu tinggi dari makhluk kecil (semut).
3. Ada nilai cinta dan kasih sayang pada golongan semut, yang melahirkan usaha penyelamatan sesama, seakan sebuah kerajaan yang ingin menyelamatkan rakyatnya.