*) Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari
Berbuat baik apa pun di tanah suci Makkah akan mendapat pahala seratus ribu kali lipat. Oleh karena itu pribadi yang matang akan memanfaatkan kesempatan di Tanah Suci untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya.
Kemandirian dalam beramal sangat penting sehingga bebas berbuat baik tanpa dipengaruhi oleh orang lain yang bermalas-malasan berbuat kebaikan.
Pribadi yang mandiri tidak mudah terpengaruh lingkungan atau teman sangat penting. Teman yang malas beribadah akan mengacaukan keinginan baik kita karena akan mempengaruhi kita untuk tidak maksimal dalam berbuat baik.
Kemandirian Berbuat Baik
Islam menanamkan kepercayaan diri dan mendorong untuk percaya diri berbuat baik. Allah nanti akan meminta pertanggungjawaban diri bukan bertanggungjawab perbuatan orang lain. Hal ini merujuk pada firman-Nya :
وَ لَا تَزِرُ وَا زِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى ۗ وَاِ نْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ اِلٰى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَّلَوْ كَا نَ ذَا قُرْبٰى ۗ اِنَّمَا تُنْذِرُ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِا لْغَيْبِ وَاَ قَا مُوا الصَّلٰوةَ ۗ وَمَنْ تَزَكّٰى فَاِ نَّمَا يَتَزَكّٰى لِنَفْسِهٖ ۗ وَاِ لَى اللّٰهِ الْمَصِيْرُ
“Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Dan jika seseorang yang dibebani berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak akan dipikulkan sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada (azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka yang melaksanakan salat. Dan barang siapa menyucikan dirinya, sesungguhnya dia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah tempat kembali.” (QS. Fatir : 18)
Oleh karena itu pergi ke tanah suci dengan biaya yang mahal, dan waktu menunggu yang lama sangat disayangkan bilamana tidak melakukan amalan kebaikan secara maksimal.
Membaca Al-Qur’an, berzikir, salat bertafakur, dan beramal kebaikan lainnya akan dinilai seratus ribu kali lipat.
