Menjaga Amalan Kebaikan Tetap Tersembunyi
foto: dreamstime
UM Surabaya

*) Oleh: M. Arif An, SH, MH,
Wakil Ketua PDM Kota Surabaya

“There is no greater peace of mind than keeping acts of goodness hidden, for true sincerity is found only in pure devotion.”

(Tidak ada ketenangan hati yang lebih besar daripada menjaga amalan kebaikan tetap tersembunyi, karena keikhlasan sejati hanya ditemukan dalam penghambaan yang murni)

Kehidupan di dunia ini sungguh penuh godaan. Karenanya, menjaga kemurnian niat dalam beramal adalah tantangan besar bagi setiap Muslim. Terlebih di era media sosial, di mana segala sesuatu begitu mudah untuk dipamerkan.

Hal ini mengingatkan kita pada petunjuk Allah SWT, nasihat Rasulullah SAW, dan para ulama besar betapa pentingnya keutamaan merahasiakan amalan kebaikan.

Di antara hikmah menyembunyikan kebaikan adalah Allah SWT akan terhapusnya sebagian kesalahan, maka sembunyikanlah amalmu.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۚ وَاِ نْ تُخْفُوْهَا وَ تُؤْتُوْهَا الْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah: 271)

Rahasiakanlah amal salehmu sebagaimana kamu menyembunyikan segala kekurangan dirimu.

Saat memberikan sedekah dengan tangan kanan, usahakan agar tangan kiri tidak mengetahuinya. Karena ini termasuk golongan yang akan mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat kelak.

وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ

“Seseorang yang bersedekah kemudian ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1423 dan Muslim no.1031)

Sufyan bin ‘Uyainah mengatakan bahwa Abu Hazim berkata, “Sembunyikanlah amalan kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan amalan kejelekanmu.”

Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sudah sepatutnya bagi seorang alim memiliki amalan rahasia yang tersembunyi, hanya Allah dan dirinya saja yang mengetahuinya. Karena segala sesuatu yang ditampakkan di hadapan manusia akan sedikit sekali manfaatnya di akhirat kelak.” (Ta’thirul Anfas min Haditsil Ikhlas, Sayyid bin Husain Al ‘Afaniy,hal. 230-232, Darul ‘Afani, cetakan pertama, 1421H). (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini