UM Surabaya

4. Bergaul dengan Orang yang Saleh

Manusia adalah makhluk sosial, karenanya manusia membutuhkan teman, dan semakin banyak teman dia semakin baik dalam sosialisasinya.

Teman yang baik akan memengaruhi kebaikan teman lainya, begitu juga sebaliknya.
Agar kita menjadi baik, khususnya dalam akhlak atau perilaku, maka kita harus mencari dan berteman dengan orang saleh agar mudah menjadi orang yang saleh.

Jangan sebaliknya banyak bergaul dengan orang yang sering mengajak kepada maksiat dan mungkar.

Rasulullah saw bersabda:

’’Seseorang yang duduk berteman dengan orang sholeh dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari 2101)

5. Memperbanyak Doa Kebaikan Iman kepada Allah

Doa merupakan harapan makhluk kepada Tuhan agar memperoleh seperti apa yang di cita- citakan. Kebaikan- kebaikan disampaikan agar terwujud yang diharapkan.

Semakin sering doa disampaikan pada watu dan tempat yang mustajabah menjadi penting, karenanya perlulah mengetahui waktu-waktu dan tempat yang mustajabah.

Doa yang disampaikan kepada Allah pasti Allah akan kabulkan.
Soal kapan dan bagaimana pengabulannya itu menjadi hak prerogatif Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Jika belum terkabul itu artinya belum waktunya yang pas untuk dikabulkan doanya oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala sehingga yang berdoa agar berdoa di waktu dan tepat yang benar serta diulang-ulang karena keseriusannya.

Sepenggal doa yang Allah ajarkan dalam Al-Qur’an:

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi karunia.” (QS. Ali Imran: 8)

“Dan barangsiapa mengerjakan amal- amal yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya. Dan demikianlah Kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.”(QS.Thahaa 112-113)

Insya Allah bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini