Pelopor Kebaikan, Pahlawan Kebajikan
foto: muslimaid
UM Surabaya

*) Oleh: Masro’in Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan

“Selamat Berkiprah Wahai Pelopor Kebaikan, Pahlawan Kebajikan.”

Di maya pada ini ada orang yang suka aktif menggerakkan kebajikan, dengan demikian dia bahagia dengan dilakukan. Dan ada juga yang gemar mengomando kejahatan, dia pun gembira dengan yang dilakukan, naudzubillah min dzalik.

Adapun mereka yang dalam posisi sebagai aktifis kebaikan inilah manusia yang memiliki kebahagiaan yang sebenarnya, yang bergembira dengan kejahatannya ini manusia yang sesungguhnya seakan dalam posisi melihat kebahagiaan laksana fatamurgana, yakni kebahagiaan yang semu.

Kebahagiaan yang sejati merupakan koridor dari petunjuk Ilahi yang di bawa para rasul dan nabi, sebagaimana Rosulullah SAW., bersabda :

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Siapa yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain, maka baginya pahala seperti orang yang melakukannya.” [HR. Muslim: 1893].

Hadits di atas hampir tersebar di banyak kitab, diantaranya, dalam Riadhushshalihin, dalam Nujhatul Muttaqin sebagai sarah Riyadhus Shalihin yang ditulis Imam Nawawi.

Hadis tersebut singkat tetapi mengandung pelajaran yang sangat mendalam, bisa menjadi nutrisi rohani para pengabdi Ilahi, pecinta para nabi dan orang-orang yang menekuni kehidupan duniawi yang pada gilirannya untuk meraih kebahagiaan ukhrawi (akhirat nanti), yaitu menikmati kehidupan surgawi.

Mari kita baca berulang-ulang dan kita resapi kandungannya.

Di sini akan kita temukan ibarat kerja mendapat upah berlipat ganda.

Pertama kita temui kata” من (man)” yang artinya “siapa orang” kata ini menunjukkan bahwa tidak setiap orang bisa melakukan, di antara sebagian orang. Dsn dilanjut dengan kalimat:

“دل علي الخير
(dalla alaa khairin)

Yaitu memberi petunjuk, arah guna melakuan kebaikan, maka “فله (falau) yaitu baginya (pelaku) akan mendapatkan “مثل أجر فاعله (mitslu ajri faa’ilihi)“, maka akan mendapatkan pahala semisal yg dikerjakan orang yang mengikutinya.

Berapa orang yang mengikutinya, sejumlah itu pahala yang di dapatnya, ini bonus yang sangat menjanjikan, tentu bagi orang-orang yang jernih jiwanya, dan mau melakukannya.

Dalam tataran ini Hakikatnya hanya tertuju kepada orang-orang yg mau melakukan, yg tidak melakukan tidak mendapatkan, yaitu yang mau menunjukkan atau memulai, mengajak menghibahkan dirinya sebagai pelopor kebaikan.

Jadi orang yang melakukan serta menggerakkan kebaikan, dirinya melakukan dan orang yang diberinya petunjuk juga menuruti, mengikutinya, maka dirinya mendapat pahala dari kebaikan yang dilakukan dan pahala dari orang-orang yang mengikutinya.

Contoh ;Seseorang Menggerakkan, mengajak untuk memakmurkan masjid, mengajak berjamaah ke masjid Menggerakkan bantuan sosial Menggerakkan organisasi Islam amar ma’ruf nahi mungkar, dan lain-lain.

Mereka adalah orang-orang yang mendapat keberuntungan yang besar dari Allah SWT.

Catatan

Kami ambil guna menjadi sebuah renungan yang membahagiaakan atau ayat keberuntunga yaitu 4 Ayat Al-Qur’an sebagai berikut:

1. Kebahagiaan dengan amar ma’ruf nahi mungkar, Allah SWT berfirman:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 104)

2. Kebahagiaan dengan pahala tiada putus, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.” (QS. Fussilat 41: Ayat 8)

3. Kebahagiaan sebagai golongan orang-orang muslim, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَاۤ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَا لِحًا وَّقَا لَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS. Fussilat 41: Ayat 33)

4. Kebahagiaan dengan Teman Setia, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَلَا تَسْتَوِى الْحَسَنَةُ وَ لَا السَّيِّئَةُ ۗ اِدْفَعْ بِا لَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ فَاِ ذَا الَّذِيْ بَيْنَكَ وَبَيْنَهٗ عَدَاوَةٌ كَاَ نَّهٗ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ

“Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia.” (QS. Fussilat 41: Ayat 34)

Semoga Allah memberi hidayah kepada kita serta memberinya kemampuan sebagai pelopor kebagusan dan pahlawan kebajikan. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini