Muhammadiyah Observation Network (MuON) melakukan kegiatan observasi bersama, Jumat (7/6/2024). Observasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data citra Hilal Zulhijah 1445 H di berbagai tempat di Indonesia.
Pada kesempatan kali ini, terdapat empat institusi yang melakukan observasi bersama yaitu Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan, Pusat Studi Astronomi Universitas Muhammadiyah Maumere, dan Observatorium Universitas Muhammadiyah Makassar.
Titik-titik lokasi observasi hilal atau rukyatul hilal tersebar di enam lokasi yaitu di Observatorium Barus, Observatorium Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Observatorium Astronomi Universitas Ahmad Dahlan, Pos Observasi Bulan Syeh Bela Belu Yogyakarta, Pusat Studi Astronomi Universitas Muhammadiyah Maumere, dan Observatorium Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pada observasi bersama tersebut, didapatkan citra bulan sabit muda dari Observatorium Universitas Ahmad Dahlan. Bulan sabit muda teramati pada siang hari yaitu pada pukul 15.21 WIB. Bulan sabit muda ini tidak teramati secara kasat mata. Citra teramati setelah dilakukan proses pengolahan citra.
Bulan sabit muda tersebut berumur sekitar 20 jam karena konjungsi terjadi pada Kamis, 6 Juni 2024 pada pukul 19.39.58 WIB.
Observatorium Universitas Muhammadiyah Makassar juga mendapatkan citra bulan sabit muda pada hari Sabtu, 8 Juni 2024. Kondisi atmosfer seringkali menghalangi terlihatnya hilal pada saat Matahari terbenam. Hal ini akibat adanya awan, kabut, atau polusi di ufuk barat.
Kondisi topografis dengan adanya bukit atau pegunungan di ufuk barat juga menyulitkan observasi. Untuk itulah, MuON terus mengembangkan teknik observasinya dengan melakukan observasi bulan sabit muda pada pagi sampai siang hari.
Namun, sinar Matahari yang masih terang tentu menjadi faktor sulitnya mendapatkan citra. Para peneliti di jejaring Muhammadiyah Observation Network terus berlatih menyempurnakan teknik untuk akuisisi data dan pengolahan citranya.
Muhammadiyah Observation Network terbuka untuk kolaborasi penelitian khususnya dalam bidang pengenalan citra hilal.
Observasi bersama terhubung dalam zoom dan mencoba untuk menginisiasi kegiatan remote telescope atau mengendalikan teleskop dari jarak jauh. Observasi bersama ini telah dilakukan beberapa kali disesuaikan dengan fenomena astronomi seperti gerhana dan awal bulan Hijriah.
Khusus untuk rukyatul hilal, data-data ini dapat melengkapi pemahaman dan keputusan untuk menggunakan Kalender Hijriah Global Tunggal. MuON terus mendorong semangat perguruan tinggi dan sekolah di Muhammadiyah untuk dapat mendirikan observatorium. Kemajuan peradaban dapat dilihat juga dari perkenbangan astronomi dan falak. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News