UM Surabaya

Sedangkan yang dimaksud kiai kampung Muhammadiyah adalah seorang pemimpin spiritual dan sosial—yang dengan bekal keilmuan agamanya, kesederhanaan, dan ketawadhuannya—bersedia hidup bersama warga Muhammadiyah di sebuah desa atau kampung.

Misalnya mengabdi sebagai guru ngaji, guru TPQ, atau guru madrasah.
Kiai kampung punya peran yang luar biasa sebagai penjaga ruh ideologi dan tubuh organisasi Muhammadiyah.

Di tengah umat mereka memiliki daya ngramut, asuh, ngemong, dan menjadi pendengar setiap curhatan warga. Mereka juga problemsolver terhadap semua persoalan kehidupan warga Muhammadiyah di di akar urput.

Itulah yang menjadikan kiai kampung memiliki posisi strategis bagi keberlangsungan masa depan persyarikatan Muhammadiyah.
Masa Depan Muhammadiyah

Mengapa demikian? Sebab sentuhan dakwah, pengabdian, perjuangan, keikhlasan, dan keberkahan doa para kiai kampung itu menjadikan pergerakan Persyarikatan Muhammadiyah berkembang.

Satu abad lebih Muhammadiyah masih tegak berdiri dan konsisten menyinari bumi Nusantara. Bahkan persyarikatan yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini berkembang pesat menjadi salah satu organisasi sosial keagamaan dengan aset AUM terbesar di dunia Muslim.

Selain itu, berkat kesederhanaan dan kesediaan hidup berdampingan kiai kampung bersama warga di basis ranting menjadikan Muhammadiyah berdiri kokoh dari level cabang, daerah, wilayah, hingga pusat. Bahkan melebar hingga manca negara.

Kekokohan Muhammadiyah di level atas disebabkan posisi dan keberadaan basis ranting Muhammadiyah kuat. Sebab ranting adalah soko guru dari pergerakan Muhammadiyah.
Dari ranting ini wajah Muhammadiyah tampil yang sesungguhnya.

Di rantinglah muara dari semua persoalan warga Muhammadiyah. Mulai soal spiritual, tata cara ibadah, sosial, ekonomi, politik, sampai persoalan internal keluarga muncul dan membutuhkan solusi cepat dan tepat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini