Nikmat Hidup Di Bawah Naungan Al-Qur'an
foto: patch
UM Surabaya

*) Oleh: Masro’in Assafani. MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan

Hidup berdampingan dengan Al-Qur’an merupakan kenikmatan tersendiri bagi kesucian nurani para insan yang mengabdikan dirinya hanya semata karena Allah Yang Maha Suci.

Al-Quran adalah kitab suci yang penuh dengan nutrisi rohani, tentu bagi jiwa yang senantiasa mentadaburi kitab suci ini.

Kalau boleh penulis katakan Kitab Suci sebagai kurikulum langit yang diturunkan untuk membimbing umat manusia ke jalan yang penuh dengan keselamatan hidup.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

تَنْزِيْلٌ مِّنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۚ

“(Al-Qur’an ini) diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.” (QS. Fussilat 41: Ayat 2)

Kandungan Ayat

1. Pernyataan Ilahiyah; bahwa “(Al-Qur’an ini) diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”

2. Pernyataan yang tunggal; hanya Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang tiada lainnya.

Selanjutnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

كِتٰبٌ فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ قُرْاٰ نًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ ۙ

“Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan, bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,” (QS. Fussilat 41: Ayat 3)

Kandungan Ayat

1. Kitab Yang Jelas; “Kitab yang ayat-ayatnya dijelaskan
2. Kitab berbahasa Arab; bacaan dalam bahasa Arab
3. kitab yang direkomendasikan untuk kaum yang mengetahui,”

Inilah sebuah kenikmatan tersendiri bagi orang-orang yang mau menggunakan jiwanya untuk mencapai kenikmatan yang sesungguhnya, yaitu kenikmatan hidup bersama kitab yang Agung, kita suci Al-Qur’an.

Sayyid Quthb di dalam muqodimah tafsirnya yang terkenal, Fi Zhilalil-Qur’an setelah menulis :

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Kemudian Sayyit Quthb melanjutkan dengan ungkapan:

الحياة في ظلال القرأن نعمة، نعمة لايعرفها إلا من داقها، نعمة ترفع العمري وتباركه وتزكيه

“Hidup di bawah naungan Al-Qur’an sebuah kenikmatan”, nikmat yang tidak dapat dirasakan (dimengerti) melainkan oleh orang yang merasakannya. Nikmat yang mengangkat derajat usia manusia, menjadi usia yang diberkahi dan menyucikannya.

Sebuah ungkapan yang sangat lembut namun menggugah relung jiwa.

Tulisan dari jiwa yang lembut yang mampu menggelorakan semangat mencintai Al-Qur’an.

Tulisan yang mampu menggugah manusia guna melakukan ajaran yang terkandung dalam isi Al-Qur’an.

Merasakan nikmatnya di bawah bayang-bayang Al-Qur’an.

Misal merasakan nikmatnya beribadah;

1. Salat, sedekah, puasa dan haji
2. Bergaul dengan sesama
3. Berjuang dalam Islam.

Semua itu bila dirasakan dengan ketulusan maka ini akan betul-betul merasakan nikmatnya hidup di bawah naungan Al-Qur’an.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَ يُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًا

“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 9)

Itulah nikmatnya hidup di bawah Naungan Al-Quran

“في ظلال القرأن”

Semoga Perjuangan kita bagian dari kenikmatan hidup bersama Al-Qur’an dan sebagai sarana diampuninya dosa-dosa kita sehingga Allah memberkahi dan merahmat kita semua.

Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini