UM Surabaya

3. Kekufuran Membawa Bencana

اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ وَ الْمُشْرِكِيْنَ فِيْ نَا رِ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ اُولٰٓئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke Neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.” (QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 6)

4. Kajian Tafsir Ibnu Katsir

Tentang Bekal Akhirat
Al-Hijr, ayat 94-99:

{فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ (94) إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ (95) الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (96) وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ (97) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ (98) وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (99) }

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (salat), dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, memerintahkan Rasul-Nya untuk menyampaikan risalah yang dia diutus untuk menyampaikannya, dan melaksanakannya serta mempermaklumatkannya secara terang-terangan di hadapan orang-orang musyrik, seperti yang dikatakan oleh Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan apa yang diperintahkan (kepadamu). (Al-Hijr: 94) Maksudnya, laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu secara terang-terangan.

Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud ialah kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.

Menurut Mujahid, makna yang dimaksud ialah membaca Al-Qur’an dengan suara keras dalam salat.

Abu Ubaidah telah meriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masih tetap sembunyi-sembunyi dalam menjalankan ibadahnya, hingga turun firman-Nya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu). (Al-Hijr: 94) Maka barulah beliau shallallahu alaihi wasallam keluar bersama para sahabatnya menyerukan agama Islam secara terang-terangan.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

{وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ}

“Dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu dari (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu).” (Al-Hijr: 94-95)

Artinya, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan janganlah kamu hiraukan orang-orang musyrik yang hendak menghalang-halangimu dari mengamalkan ayat-ayat Allah.

{وَدُّوا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ}

“Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak, lalu mereka bersikap lunak (pula kepadamu).” (Al-Qalam: 9)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini