Pelitnya Lisan Memuji Keagungan Allah
foto: getty images

*) Oleh: Ubaidillah Ichsan, S. Pd,
Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) PDM Jombang.

“Sometimes we feel lacking, not because we are really lacking. Not because of the small amount of enjoyment, because our hearts are narrow in seeing Allah’s blessings and we are also stingy with our words in praising Allah’s greatness.”

(Terkadang kita merasa kekurangan bukan karena benar-benar kurang. bukan karena kecilnya kenikmatan, karena sempitnya hati memandang nikmat Allah juga pelitnya lisan memuji keagungan Allah)

Sebagai hamba Allah, kita selalu dianjurkan untuk bersyukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah. Namun,

terkadang kita lalai dan terlena dengan karunia tersebut sehingga lupa untuk tetap bersyukur.

Allah SWT berfirman:

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl :18)

Ayat ini menunjukkan bahwa nikmat Allah begitu banyak dan kita seharusnya tidak pernah lupa untuk tetap bersyukur atasnya.

Bersyukur bukan hanya dengan ucapan, tetapi juga dengan perbuatan. Kita harus memanfaatkan nikmat Allah dengan sebaik-baiknya dan menjaga kelestariannya.

Oleh karena itu, marilah kita selalu mengingat nikmat Allah dan tetap bersyukur atas segalanya.

Semoga kita selalu diberi kekuatan dan kesabaran untuk tetap bersyukur dalam setiap situasi.

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini