*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Yang lemah itu hatiku, bukan tubuhku.
Jika untuk bekerja dari pagi hingga sore aku sanggup,
Tapi untuk duduk di majelis ilmu aku merasa berat.
Yang lemah itu hatiku, bukan kakiku.
Jika untuk mendaki gunung tinggi dan berjalan berkilo-kilo aku kuat,
Tapi untuk berjalan ke masjid aku merasa berat.
Yang lemah itu hatiku, bukan mataku.
Jika untuk menonton film atau online seharian aku sanggup,
Tapi untuk membaca AlQuran 30 menit saja aku tak sanggup.
Yang lemah itu hatiku, bukan tanganku.
Jika untuk menerima pemberian orang lain berkali-kali aku mampu,
Tapi untuk sedekah sepekan sekali saja aku tak mampu.
Sungguh begitu banyak kekuatan dan kemampuan selalu kita usahakan jika untuk urusan kesenangan dunia,
Namun entah mengapa tiba-tiba menjadi lemah dan malas ketika untuk urusan akhirat,
Maka sering-seringlah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk keteguhan hatimu dalam ketaatan.
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
“Ya Allah, Zat yang memalingkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan beribadah kepada-Mu.” (HR Muslim No. 2654)
Astaghfirullah, ampuni hamba-Mu yang lemah ini Ya Allah. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News