*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri
Mental orang baik itu pandai berterima kasih. Siapa yang tidak tahu berterima kasih pada orang yang telah berbuat baik padanya, maka ia sulit pula bersyukur pada Allah.
Dan Allah tidaklah menerima syukur seorang hamba, sampai ia tahu berterima kasih pada orang lain.
Nabi shallallahu ‘alaihi wsallam bersabda:
“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa saja yang tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi, menurut Syaikh Al Albany shahih)
Beberapa manfaat dari hadis di atas:
1. Siapa yang biasa tidak tahu terima kasih pada manusia yang telah berbuat baik padanya, maka ia juga amat sulit bersyukur pada Allah.
2. Allah tidaklah menerima syukur hamba sampai ia berbuat ihsan (baik) dengan berterima kasih pada orang yang telah berbuat baik padanya.
3. Perintah untuk pandai bersyukur.
4. Pemberi nikmat hakiki adalah Allah, dan manusia yang berbuat baik adalah sebagai perantara pada sampainya kebaikan.
Jadilah manusia yang pandai berterima kasih, lebih-lebih kepada orang tua, guru, dan setiap yang telah memberikan berbagai kebaikan pada kita.
Semoga Allah Ta’ala memberikan taufik pada kita semua supaya pandai berterima kasih.
Barakallahu fiikum. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News