Jurus Kunci Dakwah PCM Genteng Surabaya dalam Bermuamalah
Proses mediasi atas suatu permasalahan di PCM Genteng yang berakhir damai.

Ketenangan kehidupan bermasyarakat di Wilayah Kecamatan Genteng Kota Surabaya sedikit ada “gangguan”, pekan lalu. Namun gangguan itu berhasil disikapi dengan kepala dingin, pikiran jernih hingga berakhir dengan damai.

“Hal yang tidak disangka ada air kotoran di dinding masjid dan pintu masjid yang diduga ada suatu oknum yang sengaja menyiprati air kotoran tersebut,” tutur Ustaz Wedik, dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM)  Genteng sekaligus takmir Masjid Bahagia, pekan lalu.

Ya, Masjid Bahagia Peneleh merupakan salah satu pusat kegiatan beribadah bagi warga Muhammadiyah di Kecamatan Genteng. Rutinitas guyub rukun yang dilakukan oleh beberapa jamaah masjid tersebut selepas salat Subuh diantaranya menyirami tanaman yang berada di depan masjid.

Namun genangan sisa air tanaman yang disirami oleh jamaah mengalir ke jalan raya. Rupanya sisa genangan air tadi yang menciprat ke mobil yang parkir di dekat jalan hingga membuat pemiliknya tidak terima.

‘Namun, peristiwa tersebut tidak menjadikan para pengurus PCM Genteng memuncak amarah dalam menyikapinya. Namun, cara menyikapinya jajaran pengurus mengamalkan jurus jitu yang berlandaskan sumber hukum Islam yaitu Al Qur’an dan as sunah dengan menggunakan 2 AL + 1 M, Al Hikmah, Al Mau’izah Hasanah, Mujadalah bil lati hiya ahsan, yang diambil dari firman Allah An Nahl ayat 125,” tambah Ustaz Wedik.

Ditambahkannya, PCM Genteng menggunakan jurus 1M yaitu Mujadalah bil lati hiya ahsan, memahami pokok permasalahan dan mengajak dialog terkait permasalahan tersebut dengan pelaku. Namun pada saat itu pelaku masih belum diketahui.

Akhirnya, Rabu 12 Juni 2024 PCM Genteng bersinergi dengan LP Ma’arif NU Kota Surabaya yang saling berhadapan letak bangunannya karena terdapat cctv yang menyorot jalan raya bagian masjid bahagia. Lurah peneleh dan jajaran perangkatnya, beserta Babinsa,  Bhabinkamtibmas, dan Satpol PP guna untuk memediasi antara pelaku yang melakukan tindakan yang tidak wajar.

Setelah ditemukan pelakunya, lanjut Wedik, motif pelaku melakukan hal tersebut karena ada genangan air yang mengalir ke jalan raya, kemudian ada sebuah kendaraan yang melaju dan terkena air.

Setelah berlangsung mediasi di Kantor Kelurahan Peneleh antara PCM Genteng dan pelaku, peristiwa tersebut berakhir damai. Pelaku juga memahami ketika mobil tersebut di parkirkan di tempat umum, maka daerah tersebut bukan milik pribadi.

“Sehingga dengan jurus jitu 1M yaitu Mujadalah bil lati hiya ahsan, memahami pokok permasalahan dan mengajak dialog terkait permasalahan tersebut dengan pelaku, akhirnya menghasilkan sebuah perdamaian dan saling memahami,” jelasnya. (muhammad jamaluddin)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini