*) Oleh: Ustaz Muhammad Nashihudin, MSi,
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
Negara akan kuat bila para pemimpinnya sehat walafiat jasmani dan rohani Teguh imannya serta rakyatnya taat kepada Allah SWT dan rasul-Nya bahagia dengan berakidah yang benar.
Wanita adalah tiang negara, apabila mereka salihah maka negara ini akan baik baik saja, namun apabila mereka rusak, perzinaan merajalela, maka akan hancur berkeping-keping.
Para ilmuwan, pemimpin itu harus kerja maksimal demi menjaga kekayaan dan mereka harus cerdas, ikhlas dan tuntas demi perubahan yang lebih baik lagi.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذَاۤ اَرَدْنَاۤ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu).” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 16)
1. Banyaknya orang munafik dan para penghianat
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَ رْضِ ۙ قَا لُوْاۤ اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi!” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan.””
اَ لَاۤ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰـكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ
“Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 11- 12)
2. Banyak orang yang lempar batu sembunyi tangan alias tidak bertanggung jawab
ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)