eringatan Bagi Mereka yang Suka Menumpuk Harta
foto: endeavorwa
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Dari Abu Dzar ra berkata, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
“Sesungguhnya orang yang banyak harta adalah yang miskin pahala pada hari Kiamat kecuali orang yang Allah berikan kebaikan (harta) lalu ia membagikannya ke kanan, kiri, ke arah depan dan belakangnya, serta berbuat yang baik dengannya.” (HR. Bukhari – Musim)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadis:

Yang dimaksudkan dengan ‘memperbanyak’ adalah dengan harta, dan ‘menyedikitkan’ adalah dengan pahala akhirat. Ini (terjadi) pada diri orang yang memperbanyak harta, akan tetapi dia tidak memenuhi sifat dengan yang ditunjukkan oleh pengecualian setelahnya, yaitu berinfak”. (Fathul Bari 18/261)

Dari hadis yang mulia ini, kita mengetahui bahwa mayoritas orang kaya itu lupa bersyukur kepada Pemberi nikmat hakiki, yaitu Allâh Azza Wa Jalla .

Mereka hanya sibuk dalam urusan harta dan dunia, melalaikan urusan akhirat dan amalan yang mulia. Akibatnya, mereka sedikit sekali mendapatkan kebaikan di sisi Rabbnya.

Kecuali orang yang banyak berinfak untuk meraih keridaan Allâh Azza Wa Jalla dengan memberikan harta kepada orang-orang yang membutuhkan di mana saja mereka berada.

Ini adalah tentang keutamaan orang kaya yang bersyukur kepada Allâh Azza Wa Jalla , karena kebanyakan orang kaya lupa terhadap nikmat-Nya.

Tema hadis yang berkaitan dengan Al-Qur’an:

Dalam riwayat Muslim, “Kaum Fuqara’ Muhajirin datang kembali kepada Rasulullah  shallallahu alaihi wasallam.

Mereka berkata, ‘Saudara-saudara kami yang kaya mendengar apa yang telah kami kerjakan, lalu mereka juga melakukan amalan serupa?”

Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  membaca firman Allah: “Itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Maidah: 54)

Namun di sisi lain hati-hati banyak ayat yang menyebutkan tentang bahaya dunia. Banyak orang yang tergelincir karenanya.

Oleh sebab itu, Allah sering sekali mengingatkan agar jangan sampai terpedaya dengannya.

“Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah.” (QS. Luqman: 33)

Imam al-Bukhari dalam sahihnya membuat bab “Al-Muktsiruun Hum al-Muqilluun” (Orang-orang yang banyak harta adalah mereka yang akan miskin pahala pada hari Kiamat). Lalu beliau menyebutkan firman Allah Ta’ala ;

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan?” (QS. Huud: 15-16)

Insya Allah bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini