Guru Muhammadiyah Harus Bermental Petarung Seperti KH Ahmad Dahlan
UM Surabaya

Guru-guru Muhammadiyah harus memiliki mental petarung dalam arti positif. KH Ahmad Dahlan itu guru petarung, pendahulu-pendahulu Muhammadiyah mendidik untuk memiliki mental petarung.

Jadi bukan cengeng, bukan guru yang lembek, guru yang plonga-plongo lolah-lolo, tapi harus unggul dan jadi petarung.

Lalu, arti frasa “petarung” sebagai susunan makna akronim. Petarung dalam arti positif adalah penuh mimpi, berjiwa entrepreuneur, tangguh, amanah, responsif, dan Unggul .

P-nya itu penuh mimpi dan inovasi. Sekolah Muhammadiyah kalau gurunya tidak punya mimpi besar dan tidak punya inovasi besar, maka selamanya sekolah itu adalah sekolah la yamutu wa la yahya, tidak bermutu dan tidak ada biaya.

Setelah P, makna huruf kedua, yakni huruf E artinya adalah entrepreneurship. Jiwa entrepreneurship ini harus ada di setiap diri guru-guru Persyarikatan.

Sebab, status sekolah swasta yang mandiri menuntut kreativitas para unsur di dalamnya untuk berinisiatif dari mencari murid hingga mengatur pendanaan.

Ini akan bisa tampil hebat kalau guru Muhammadiyah berjiwa entrepreuneurship. Bukan artinya berjiwa entrepreuneur lalu nanti dijual semua, bangkunya dijual mejanya dijual, bukan itu. Tapi jiwanya. Orang entrepreuneur itu pasti hebat.

Ada pun makna huruf ketiga, T, artinya adalah tangguh. Guru Muhammadiyah itu tangguh. Jangan hanya diiming-imingi PPPK langsung mulet (goyah pendirian), itu bukan tangguh. Baru diiming-imingi. Maka harus tangguh dalam kondisi medan apa pun.

Huruf keempat, A, maknanya adalah amanah, yakni menjalankan kepercayaan dengan baik dan bertanggung jawab.

Sedangkan makna huruf kelima, R, artinya adalah responsif. Guru Muhammadiyah akan melahirkan generasi unggul dan maju kalau responsif pada pertumbuhan dan perkembangan zaman.

Banyak sekolah itu kolaps karena tidak responsif dengan IT, dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sosial di masyarakat. Hati-hati, sekolah-sekolah yang besar, biasanya responsnya mulai minim.

Ada pun makna huruf terakhir U atau Ung, artinya adalah Unggul. Termasuk bangga dan percaya diri dengan identitas Muhammadiyah di mana pun berada.

Maka kalau gurunya saja tidak bangga dengan identitas Muhammadiyah, jangan berharap generasi didikan kita bangga pada Muhammadiyah. (*)

(Disampaikan Ketua Forum Guru Muhammadiyah periode 2020-2022 Fahri seperti yang dirilis muhammadiyah.or.id)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini