Maka, seorang muslim dituntut untuk makan dari yang halal. Jika dia memberi nafkah maka harus dari penghasilan yang baik, dan hal itu tidak bisa terwujud kecuali apabila pekerjaan yang dia pilih telah dibolehkan dalam Islam.

Rezeki yang haram tidak akan membawa keberkahan, hanya akan membinasakan! Diriwayatkan dari Ka’b ibn ‘Ujrah radhiallahu’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya:

”Wahai Ka’b ibn ‘Ujrah ! Sesungguhnya tidak akan masuk surga, daging dan darah yang tumbuh dari harta haram, neraka lebih berhak atau patut baginya.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim)

Karena itu, carilah rezeki dengan cara yang halal. Simak hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud berikut ini:

“Sesungguhnya ruh kudus atau malaikat Jibril, telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati sampai sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara dalam mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah. Karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya”.

Maka jangan sampai berputus asa ketika belum mendapatkan rezeki yang halal sehingga menempuh cara dengan maksiat pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Jangan sampai kita berucap: “Rezeki yang haram saja susah, apalagi rejeki yang halal ?” Na’udzubillah!

Dalam hadis di atas berarti diperintahkan untuk mencari rezeki yang halal.
Janganlah rezeki tadi dicari dengan cara bermaksiat atau dengan menghalalkan segala cara.

Kenapa ada yang menempuh cara yang haram dalam mencari rezeki? Di antaranya karena sudah putus asa dari rezeki Allah sebagaimana disebutkan dalam hadis di atas.

Intinya karena tidak sabar. Seandainya mau bersabar mencari rezeki, tetap Allah beri karena jatah rezeki yang halal sudah ada.

Meski dalam keadaan yang kurang beruntung, tetaplah bersedekah! Berinfaklah di jalan Allah! Bukakanlah pintu- pintu kebaikan untuk orang lain.

Lihatlah keadaan mereka yang berada di bawah kita, sehingga kita menjadi pribadi-pribadi yang senantiasa bersyukur. Tetaplah berbagi.

Sesungguhnya sedekah itu tidak akan mengurangi harta, sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Mudah-mudahan kita termasuk orang yang bisa mencari rezeki dengan cara yang halal dan baik, kemudian kita dapat memanfaatkannya di jalan yang diridai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah telah menentukan pembagian rezeki di antara hamba-hamba-Nya, lalu ada yang miskin ada pula yang kaya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini