Karena Indonesia adalah negara yang kaya sumber daya alam. Seolah-olah surga telah bocor dan memuncratkan serpihan isinya ke permukaan bumi. Dan akhirnya hinggap di Indonesia. Negeri elok yang diberkahi Tuhan dengan banyak kekayaan alam beserta isinya.
Bukan hanya menjaga keeksistensian alam, namun kita dituntut pula mengatur “ekosistem” dalam bermasyarakat dan berbangsa. Menata sendi-sendi untuk kestabilan tatanan kehidupan antar individu sebagai laku di sebuah negara.
Sehingga negara yang sudah direbut dengan susah payah oleh para pahlawan bangsa dapat dimanajemen dengan baik. Dan kita bisa mewarisi estafet negeri ini dengan pembangunan seraya menjaga kehormatannya.
Mungkin kita sering menganggap apa-apa yang telah diperbuat merupakan suatu hal kebenaran. Berpijak dan berpedoman pada keinginan-keinginan yang mesti terpenuhi. Kita lebih mengedepankan ego dan pemuasan nafsu untuk memenuhi keinginan-keinginan.
Tanpa mencari, menunjuk dan menyalahkan siapa pun. Bukan menyalahkan dia atau mereka, tetapi mesti ada doa dan melakukan perbaikan di masing-masing individu.
Berkontempelasi diri.
Menjalani kehidupan yang merdeka ini secara santun, menjaga moralitas dan tatanan sosial. Sehingga apa yang telah dirumuskan dan dicita-citakan para pahlawan bisa terealisasi.
Azyumardi Azra (1999) menuangkan perkembangan politik dan ekonomi pascareformasi dalam bukunya “Menuju Masyarakat Madani”, sumbangsih pemikiran sebagai usaha membangun masyarakat sipil Indonesia. Jangan sampai atribut hidup kebangsaan dan harga diri nasionalisme kita rela dirampas oleh nafsu-nafsu. Lepaskan dan jauhkanlah tradisi keserakahan, penindasan dan kebodohan seperti di zaman penjajah. Sebab kita merasakan sendiri bagaimana rasanya dijajah tiga setengah abad lebih. Karena itu, tidak sepatutnya apa yang kita rasakan ditimpakan kepada orang lain dan generasi muda yang akan datang.
Buya Syafii pun berpesan ke semua untuk menjaga keutuhan negara Indonesia. Mari kita merajut kembali anyaman kehidupan berbangsa. Kita sama-sama berbenah kembali agar kita tetap siap dan bisa menyongsong masa depan bangsa semakin cerah.
Secara tulus dan ikhlas menjaga erat pedoman bangsa. Menurut Buya Syafii sebuah bangsa dapat mengalami kehancuran bila toleransi sosial, agama dan budaya tak mantap dimiliki.
Alam kemerdekaan yang telah diberikan Tuhan dibangun dengan berisikan mentalitas harmonisasi sosial, kestabilan politik dan ekonomi.