Bahwa mereka kelak di hari kiamat dimasukkan ke dalam neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya; mereka menjadi penghuni tetapnya, tidak akan berpindah darinya dan tidak pula mereka lenyap darinya.
{أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ}
“Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (Al-Bayyinah: 6)
Yakni seburuk-buruk makhluk yang diciptakan Allah dan yang diadakan-Nya. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan keadaan orang-orang yang berbakti, yaitu mereka yang hatinya beriman, dan badan mereka mengamalkan perbuatan-perbuatan yang saleh. Bahwa mereka adalah sebaik-baik makhluk Allah.
Abu Hurairah dan segolongan ulama menyimpulkan dari ayat ini bahwa orang-orang yang beriman dari kalangan manusia lebih utama daripada para malaikat, yaitu karena firman-Nya yang mengatakan:
{أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ}
“Mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (Al-Bayyinah: 7)
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam ayat selanjutnya:
{جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ}
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka.” (Al-Bayyinah: 8)
Yaitu di hari Kiamat nanti.
{جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا}
“adalah surga ‘adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (Al-Bayyinah: 8)
Yakni tiada putus-putusnya, tiada habis-habisnya, dan tiada selesai-selesainya.
{رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ}
“Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya.” (Al-Bayyinah: 8)