Islam merupakan agama yang kompatibel dengan kemajuan, peradaban Islam bahkan melebihi Barat di masa dahulu, ketika London jalannya masih becek, Baghdad sudah cerah dan jalannya sudah bagus.
Pengumpamaan majunya peradaban Islam itu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Syafiq A. Mughni dalam Pengajian Ahad Pagi Al Manar yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMP), Jawa Timur, Ahad (23/6/2024)
Oleh karena itu, dia mengajak kepada umat Islam untuk percaya bahwa Agama Islam ini akan menuntun pengikutnya untuk berbahagia di dunia dan akhirat.
Maka ajaran Islam harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh supaya berdampak pada kemajuan di masyarakat.
“Kalau Islam itu kita fahami dengan benar, maka pasti itu sudah separo dari kemajuan kita. Apalagi kalau kita laksanakan dengan sungguh-sungguh pasti akan menghasilkan kemajuan, dan ini sudah dibuktikan oleh sejarah di masa lampau, ketika Islam berjaya di dunia ini,” ungkapnya.
Kerajaan Romawi dan Persia kala itu sebagai yang paling besar, berhasil ditaklukkan oleh Islam.
Tidak hanya sampai di situ, Islam juga sempat berjaya dalam ilmu pengetahuan–perguruan tinggi terkenal, kota-kota indah didirikan di dunia Islam khususnya Timur Tengah seperti di Kota Baghdad.
“Ketika London masih becek, Kota Paris itu masih gelap gulita, nah kota-kota Islam seperti Baghdad, Kairo, Cordoba itu sudah gemerlapan terang benderang. Banyak lembaga pendidikan, universitas-universitas, sehingga kalau orang ingin belajar ilmu pengetahuan, mereka harus datang ke sana sebagai pelajar atau mahasiswa,” bebernya.
Kenyataan sejarah ini, terang Syafiq, menjadi contoh bahwa agama Islam adalah pendorong bagi kemajuan umat atau masyarakat.
Inilah pentingnya umat Islam untuk mempelajari ajaran Islam dengan benar, dan melaksanakan ajarannya dengan sungguh-sungguh.
Sebaliknya, jika ajaran Islam tidak dipelajari dengan sungguh-sungguh maka buahnya adalah kemunduran.
Syafiq memandang, kemunduran yang dialami oleh umat Islam selain disebabkan faktor eksternal, juga faktor internal khususnya akibat kurang seriusnya dalam melakukan pendidikan dan teknologi.
Syafiq menegaskan, akan tetapi dengan ilmu pengetahuan saja tidak cukup untuk menjadikan umat Islam kembali maju.
Di samping ilmu pengetahuan, kemajuan juga membutuhkan akhlak sebagai kunci – kemajuan suatu bangsa tergantung akhlaknya, maju mundurnya peradaban kata kuncinya adalah akhlak. (*/tim)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News