Muhammadiyah dan Perhatian terhadap Kader
UM Surabaya

*) Oleh: Noval Sahnitri,
Kader PW IPM Lampung

Muhammadiyah merupakan organisasi yang lahir sudah lama dan besar secara nasional bahkan internasional. Muhammadiyah pasti akan terus berkembang dengan sesuai zamannya.

Perkembangan Muhammadiyah tentu tidak bisa dilepaskan dengan estafet kepemimpinan ke depan nanti.

Maka perlu adanya campur tangan kader-kader yang sudah disiapkan Muhammadiyah ke depan. Pertanyaannya, apakah Muhammadiyah sudah memikirkannya?

Pasti sudah sebagian dipikirkan oleh Muhammadiyah setempat. Ada beberapa hal yang perlu kita renungkan bersama berkaitan dengan kader.

Ada tiga hal yang ingin disampaikan yang pertama pemahaman terhadap kader, kita harus paham terhadap kader, apa itu kader?

Tentu semua sudah paham apa itu kader. Yang menjadi masalah adalah apakah sudah paham keadaan kadernya seperti apa?

Kadang kala dijumpai di beberapa sekolah Muhammadiyah tentang keadaan IPM yang berbeda-beda.

Ada beberapa kader IPM yang bersemangat berorganisasi tapi tidak mendapat dukungan dari sekolah, padahal sekolahnya terbilang mampu secara finansial.

Ada kader yang bersemangat tapi sekolah tak mampu secara finansial. Ada yang mampu sekolahnya tapi tidak ada kader IPM yang muncul.

Bahkan ada yang tidak ada kedua-duanya, pun di dunia IMM di universitas Muhammadiyah sebagian juga terjadi.

Kalau di lingkungan desa ada beberapa kader yang itu sekolah atau kuliah di luaran sana. Ketika sudah pulang belum tentu mereka muncul.

Persoalannya bisa jadi mereka memang menutup diri atau malu. Bisa juga Muhammadiyah setempat tak tahu keberadaan mereka.

Maka ini perlu didiskusikan bersama bagaimana agar kader-kader yang sudah pulang ini bisa dikondisikan.

Sebenarnya kalau mau diusahakan pasti ada jalan, walaupun memang tak mudah. Namun apa salahnya ketika memikirkan keadaan mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini