Yang kedua pengaderan terhadap kader, Muhammadiyah tentu hari ini selalu terus berpikir dan melakukan pengaderan terus-menerus.
Dalam hal ini tidak bermaksud apa-apa hanya ingin mengajak kepada seluruh lapisan warga Muhammadiyah di mana pun untuk memperhatikan pengaderan terhadap kader.
Muhammadiyah hari ini terutama di akar rumput harus menyurvei dan mendata berapa kader yang ada di lingkungannya. Ini menjadi penting selain kita paham dengan kader.
Rasanya penting untuk memberikan wadah bagi kader-kader untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
Entah dengan cara diberikan pelatihan, seminar, bimbingan atau diskusi yang penting ada forum untuk mereka dan tentunya difasilitasi bukan sekedar dibuat forum.
Keadaan setiap pimpinan setempat punya keadaan dan ciri khas yang berbeda-beda apalagi soal pendanaan yang pastinya menjadi persoalan dilematis.
Pada prinsipnya kalau kita mau berjalan terlebih dahulu apalagi untuk kepentingan pengaderan dan pada akhirnya untuk kebaikan agama, bangsa serta Muhammadiyah ke depan pasti akan ada solusi.
Berbeda ketika hanya merenung saja gimana ya, harus ngapain dulu ya apalagi malah merenung pasti tidak akan menemukan solusi karena tidak segera berjalan.
Kemudian yang terpenting Muhammadiyah harus selalu memberikan ruang kebebasan kepada kader-kadernya namun bukan berarti dibiarkan saja akan tetapi selalu dikontrol agar tidak kelabasan.
Itulah fungsinya ketika Ayahanda/Ibunda dan Kaum muda saling bersama-sama memberikan kepercayaan dalam membangun Muhammadiyah ke depan.
Kaum muda yang terus bergerak biar Ayahanda/Ibunda tidak kerepotan dan yang tua selalu memberikan arahan, membina, mendampingi serta mengerem yang muda ketika kebablabasan. Dengan hal ini pasti bermuhammadiyah tidak akan monoton dan pasti lebih berwarna.