Rasanya ini memang tak mudah untuk dilakukan akan tetapi mau siapa lagi kalau bukan kader-kader kita sendiri yang mengisi pos-pos tertentu dalam kepemimpinan Muhammadiyah ke depan.
Bukan berarti tidak sepakat dengan beberapa orang yang baru mengenal Muhammadiyah kemudian mendapati jabatan tertentu di beberapa level kepemimpinan.
Selama mau memperjuangkan nilai-nilai Muhammadiyah dan Para Angkatan Muda Muhammadiyah itu tidak masalah akan tetapi sebagian yang terjadi tidak sedikit dan banyak juga para Pimpinan yang tidak pro dengan hal tersebut.
Point kedua, untuk peningkatan kuantitas dan kualitas pendakwah, selain berbicara kepemimpinan ada juga yang perlu benar-benar di perjuangkan yakni kuantitas dan kualitas pendakwah atau penceramah di pengajian tarjih kita masing-masing. Di beberapa tempat pasti terjadi kalau yang menjadi penceramah itu-itu saja sampai membuat bosan.
Bukan mau mengatakan bahwa hari ini kuantitas dan kualitas pendakwah di Muhammadiyah itu turun akan tetapi ingin mengajak bersama berpikir bagaimana ini agar tidak terjadi sedemikian rupa.
Ini menjadi PR Muhammadiyah ke depan bagaimana kemudian pelosok-pelosok negeri Muhammadiyah kita ini agar tidak kekurangan kuantitas dan kualitas pendakwah.
Point ketiga, untuk menghadapi perkembangan zaman dan teknologi yang signifikan berubah secara drastis, kalau kita melihat perkembangan hari ini tentu tidak bisa dilepaskan oleh campur tangan Angkatan Muda Muhammadiyah.
Generasi tua hari ini tidak semuanya bisa menyesuaikan dengan perkembangan saat ini. Kita sering mendengar pepatah setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.
Maka sekali lagi penting bahwa Muhammadiyah harus benar-benar membawa spirit besar untuk pemahaman dan pengaderan kepada kader-kadernya.
Begitu pun yang sudah dikader jangan merasa bangga bahkan lupa karena sejatinya mereka juga harus terus melakukan hal tersebut karena perkembangan zaman dan teknologi ini sangat berpengaruh kepada setiap generasi. Pastinya setiap generasi menggunakan pendekatan yang berbeda.