*) Oleh: KH. Nadjih Ihsan, MAg,
Pakar Kajian Tauhid dan Ketua Divisi Pengembangan SDM Mubaligh Majelis Tabligh PWM Jatim
Namanya Abdul Karim Baisa, tetapi lebih populer dipanggil Bang Karim. Baik tua, muda, sebaya laki dan perempuan, semuanya memanggilnya Bang Karim.
Saya kenal sejak tahun 1980. Sejak remaja memang sudah aktif di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Pemuda Muhammadiyah, dan pernah menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sepanjang Sidoarjo selama dua periode.
Profesinya dosen di IKIP Surabaya yang kemudian berganti Unesa (Universitas Negeri Surabaya), disiplin ilmu Bahasa Jerman.
Kemampuannya berbahasa Jerman tidak diragukan lagi, berkali-kali beliau pergi ke Jerman dalam satu urusan baik studi maupun seminar.
Di samping sebagai dosen, beliau juga mewarisi jiwa bisnis dari orang tuanya, punya toko pakaian, punya apotek Taman.
Baca juga: Mantan Ketua PCM Sepanjang Abdul Karim Baisa Tutup Usia
Yang terkesan dari beliau Bang Karim, adalah kemampuan yang bergaul baik dengan anak-anak, orang yang sebaya, maupun bapak dan ibu yang lebih sepuh.
Sikapnya sangat menghargai siapa pun dan punya jiwa empati kepada orang yang secara ekonomi di bawah.
Pelajaran yang lain yang bisa diambil dari beliau adalah kejujurannya dalam mengelola apa pun, sehingga teman-teman di PCM Sepanjang sangat menghargai dan menghormati beliau sebagai tokoh Muhammadiyah di Sepanjang.
Kita patut berduka sekaligus memanjatkan doa untuk beliau, Semoga Allah subhanahu wa Ta’ala memberikan rahmad-Nya.
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه واكرم نزله وواسع مدخله واغسله بالماء والثلج والبرد ونقه من الخطايا كما ينقص الثوب الأبيض من الدنس وابدله دارا خيرا من داره واهلا خيرا من اهله وقه فتنة القبر وعذابه
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
