UM Surabaya

Dalam ayat yang lainnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman: Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. (Al-Baqarah: 109), hingga akhir ayat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersikap pemaaf menurut pengertian yang beliau pahami dari perintah Allah (Subhanahu wa Ta’ala) sehingga Allah memberikan izin kepada beliau untuk bertindak terhadap mereka.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan Perang Badar, yang di dalam perang itu Allah mematikan banyak para pemimpin orang-orang kafir Quraisy, maka Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul dan orang-orang musyrik penyembah berhala yang mengikutinya mengatakan, “Ini merupakan suatu perkara yang sudah kuat, maka berbaiatlah kalian kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk Islam.” Akhirnya mereka berbaiat dan masuk Islam.

Setiap orang yang menegakkan kebenaran atau memerintahkan kepada kebajikan atau melarang terhadap perbuatan mungkar pasti mendapat gangguan dan rintangan, dan tiada jalan baginya kecuali bersabar demi membela agama Allah dan meminta pertolongan kepada-Nya serta mengembalikan segala sesuatunya kepada Dia.

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini