*) Oleh: Masro’in Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan
“Hartamu titipan Tuhanmu, hartamu tidak hanya milikmu.”
Harta manusia sebagai pemberian Yang Maha Pemurah merupakan hal yang tidak hanya untuk dirinya, sebagaimana hadis berikut:
Hadis
أفضل الدنانير دينار ينفقه الرجل على عياله ، ودينار ينفقه الرجل على دابته فى سبيل الله ، ودينار ينفقه الرجل على أصحابه فى سبيل الله عزوجل (حم م ت ن ه) عن ثوبان (صح)
“Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan oleh orang laki-laki atas orang-orang tanggungannya, dan dinar yang dinafkahkan oleh orang laki-laki untuk kendaraan (perang) nya fi sabilillah, dan dinar yang dinafkahkan orang laki-laki atas kawan-kawannya fi sabilillah Allah Azza Wajjalla. (R. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, Nasa-i, dan Ibnu Majah) dar Tsauban. Shohih). Jami’ushshaghir ; 1225
Kandungan Hadis
Keutamaan dinar/uang:
1. Nafkah keluarga
2. Dinafkahkan sebagai kendaraan di jalan Allah
3. Dinafkahkan untuk kawan-kawannya di jalan Allah yang Maha Agung.
Pelajaran/Ibroh
Kepentingan utama dalam tanggungan adalah menghidupi keluarga, kemudian harta yang dimanfaatkan dalam berjuang menegakkan agama, yakni disalurkan guna membiayai, semisal untuk mubaligh, dai, serta sarana-sarana berdakwah. Kemudian pula untuk kawan-kawannya senasib dalam perjuangan.
Renungan Bagi yang Luas harta
Fasilitas di jalan Juang:
1. Sudahkah yang punya uang, mobil dimanfaatkan untuk berdakwah?
2. Sudahkah yang punya mobil dibuat mengangkut jamaah ngaji?
3. Sudahkah yang punya mobil digunakan antar jemput mubaligh?`
Jawabannya ada di benak kesadaran para pemilik harta.
Semoga pesan dalam hadis ini bisa ditangkap dengan indah di hati yang jernih dan melahirkan kesadaran untuk merealisasikan dengan menafkahkan hartanya (uang, kendaraan dan fasilitas lain) untuk perjuangan di jalan Allah SWT hingga menggapai surga-Nya. (*)
Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News
