Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Khallad ibnu Aslam, telah menceritakan kepada kami An-Nadr, telah menceritakan kepada kami Israil, telah menceritakan kepada kami Abu lshaq, dari Abul Ahwas, dari Abdullah sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan tidak ada seorang pun dari kalian melainkan mendatangi neraka itu. (Maryam: 71) Bahwa sirat berada di atas neraka, tajamnya sama seperti pedang yang paling tajam. Maka golongan orang yang pertama melaluinya seperti kilat yang menyambar, golongan kedua cepatnya seperti angin yang kencang, golongan ketiga cepatnya seperti kuda balap, dan golongan keempat cepatnya seperti ternak yang larat. Kemudian lewatlah para malaikat seraya berkata, “Ya Allah, selamatkanlah kami, selamatkanlah kami.”

Hadis ini mempunyai banyak bukti yang menguatkannya terdapat di dalam kitab Sahihain dan kitab hadis lainnya melalui riwayat Anas, Abu Sa’id, Abu Hurairah, Jabir, dan lain-lainnya dari kalangan para sahabat.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya’qub, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah, dari Al-Jariri, dari Abus Salil, dari Ganim ibnu Qais yang mengatakan bahwa mereka membicarakan tentang makna wurud. Ka’b berkata, “Api neraka menyekap manusia seakan-akan seperti penjara yang maha besar, hingga semua manusia berada di atas neraka, baik yang bertakwa maupun yang durhaka. Kemudian terdengarlah suara yang menyeru neraka, ‘Tahanlah orang-orang yang harus masuk neraka, dan lepaskanlah teman-temanku!” Maka setiap ahli neraka dibenamkan ke dalamnya oleh penjaga neraka, sedangkan penjaga neraka itu lebih mengenal ahlinya daripada seseorang terhadap anaknya. Dan orang-orang yang beriman dikeluarkan dari neraka dalam keadaan pakaian mereka basah. Ka’b melanjutkan kisahnya, “Di antara malaikat penjaga mereka ada malaikat yang panjang di antara kedua pundaknya sama dengan perjalanan satu tahun. Tiap-tiap malaikat dari mereka membawa gada besar yang bercabang dua untuk mendorong ahli neraka masuk ke dalam neraka. Bila malaikat itu menggunakan gadanya, maka masuklah ke dalam neraka sebanyak tujuh ratus ribu orang.”

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي سُفْيَانَ، عَنْ جَابِرٍ، عَنِ أُمِّ مُبَشِّر، عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنِّي لَأَرْجُوَ أَلَّا يَدْخُلَ النَّارَ -إِنْ شَاءَ اللَّهُ-أَحَدٌ شَهِدَ بَدْرًا وَالْحُدَيْبِيَةَ” قَالَتْ فَقُلْتُ: أَلَيْسَ اللَّهُ يَقُولُ {وَإِنْ مِنْكُمْ إِلا وَارِدُهَا} ؟ قَالَتْ: فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: {ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا}

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir, dari Ummu Mubasysyir, dari Hafsah yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: Sesungguhnya aku benar-benar berharap semoga tidak ada seorang pun dari kalangan ahli Badar dan Hudaibiyyah yang masuk neraka, insya Allah. Hafsah bertanya, “Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman di dalam Al-Qur’an: ‘Dan tidak ada seorang pun dari kalian melainkan mendatangi neraka itu’ (Maryam: 71) Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membacakan firman-Nya: Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (Maryam: 72)

قَالَ [الْإِمَامُ] أَحْمَدُ أَيْضًا: حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ، حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ، عَنْ أَبِي سُفْيَانَ ، عَنْ جَابِرٍ، عَنْ أُمِّ مُبَشِّرٍ -امْرَأَةِ زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ-قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِ حَفْصَةَ، فَقَالَ: “لَا يَدْخُلُ النَّارَ أَحَدٌ شَهِدَ بَدْرًا وَالْحُدَيْبِيَةَ” قَالَتْ حَفْصَةُ: أَلَيْسَ اللَّهُ يَقُولُ: {وَإِنْ مِنْكُمْ إِلا وَارِدُهَا} ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا}

Imam Ahmad telah mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Abu Sufyan, dari Jabir, dari Ummu Mubasysyir (istri Zaid ibnu Harisah) yang telah menceritakan bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berada di rumah Siti Hafsah, beliau bersabda: Tidak akan masuk neraka seseorang yang ikut dalam peperangan Badar dan peperangan Hudaibiyah. Siti Hafsah bertanya, bahwa bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala Telah berfirman: Dan tidak ada seorang pun dari kalian, melainkan mendatangi neraka itu. (Maryam: 71) Yakni mendatangi neraka itu alias memasukinya, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membacakan firman-Nya: Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa. (Maryam: 72)

Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis melalui Az-Zuhri, dari Sa’id, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

“لا يَمُوتُ لِأَحَدٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ ثَلَاثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ تَمَسُّهُ النَّارُ، إِلَّا تَحِلَّة الْقَسَمِ”.

“Tidak ada seorang pun dari kaum muslim yang ditinggal mati oleh ketiga anaknya (yang belum berusia balig, lalu ia bersabar) masuk ke dalam neraka melainkan hanya sekejap saja.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini