*) Oleh: Angga Adi Prasetya, S.Pd,
Sekretaris Bidang Dakwah PDPM Malang dan Guru SD Muhammadiyah 1 Malang
اَلْحَمْدُِللهِ نَحْمَدُهُ وِنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِااللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وِمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَعُوْذُبِااللهِ مِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُونَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ (3:102) . يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi yang telah mencurahkan nikmat karunia-Nya yang tak terhingga dan tak pernah putus setiap saat kepada makhluk-Nya. Baik berupa kesehatan dan kesempatan, serta yang terbesar adalah nikmat iman dan Islam sehingga sampai saat ini kita masih dapat menunaikan kewajiban salat Jumat secara berjamaah.
Selawat dan salam semoga selalu dicurahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarganya, para sahabat serta umat Islam yang senantiasa mengikuti sunnah-sunnah beliau hingga akhir zaman.
Saudara-saudara sekalian, sidang jamaah Jum’ah rahimakumullah,
Dari mimbar yang kita muliakan ini, izinkanlah khatib mengajak kepada diri khatib sendiri dan juga kepada saudara-saudara sekalian, marilah kita selalu meningkatkan takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selalu berusaha untuk meningkatkan taqwa dalam arti yang sebenar-benarnya dan selurus-lurusnya, dengan cara menjalankan secara ikhlas seluruh perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
Marilah kita lebur hati dan jasad kita ke dalam lautan takwa yang luasnya tak bertepi. Marilah kita isi setiap desah nafas kita dengan sentuhan-sentuhan takwa. Sebab, hanya dengan takwa, insya Allah kita akan memperoleh kebahagiaan hakiki di akhirat yang abadi nanti dan kebahagiaan hidup di dunia fana ini, dan janganlah kita mati sebelum benar-benar dalam keadaan Muslim.
‘Ibaadallah..!! Saya wasiatkan kepada Anda sekalian dan juga kepada saya untuk selalu bertakwa kepada Allah di mana saja kita berada. Dan janganlah kita mati melainkan dalam keadaan Islam. Telah banyak penjelasan yang menerangkan makna takwa. Di antaranya adalah pernyataan Thalq bin Habib:
إِذَا وَقَعَتِ الْفِتْنَةُ فَأَطْفِئُوهَا بِالْتَّقْوَى. قَالُوْا: وَما الْتَّقْوَى؟ قَالَ: أَنْ تَعْمَلَ بِطَاعَةِ الله عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ تَرْجُو ثَوَابَ اللهِ وَأنْ تَتْرُكَ مَعْصِيَةَ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ تَخَافُ عِقَابَ اللهِ
“Apabila terjadi fitnah, maka padamkanlah dengan takwa”. Mereka bertanya: “Apakah takwa itu?” Beliau menjawab: “Hendak-nya engkau melaksanakan ketaatan kepada Allah, di atas cahaya Allah, (dengan) mengharap keridaan-Nya; dan hendaknya engkau meninggalkan kemaksiatan terhadap Allah, di atas cahaya Allah, (karena) takut kepada siksa-Nya”.
Kaum Muslimin sidang Jum’at yang berbahagia,
Pengikisan akidah umat ini semakin nyata dan dikemas lebih modern dalam berbagai platfom media. Hal ini terkadang tidak mampu dibaca oleh umat Islam yang belum memahami tentang bahaya syirik, terselubung dalam bayangan dan tak terlihat.
Perbuatan semacam ini seolah tindakan maupun hal yang lumrah dan sudah di normalisasi oleh kalangan luas. Dalam beberapa waktu terakhir ini, media sosial diramaikan dengan pembahasan mengenai khodam dan jimat. Banyak yang mempercayai kekuatan magis dari benda-benda tertentu yang diberi mantra, doa, rajah, atau tulisan khusus, sehingga diyakini memiliki kekuatan supranatural dan mampu membatu mengatasi segala permasalahan.