Allah Ta’ala berfirman:

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an, ataukah hati mereka terkunci?”
(QS. Muhammad: 24)

Allah Ta’ala menjelaskan bahwa lalai dari tadabur Al-Qur’an adalah sebab tidak adanya hidayah bagi orang-orang yang melenceng dari jalan yang lurus, juga karena kesombongan mereka dari mendengarkan Al-Qur’an.

Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya ayat-ayat-Ku (Al-Qur’an) selalu dibacakan kepada kamu sekalian, maka kamu selalu berpaling ke belakang, dengan menyombongkan diri terhadap Al-Qur’an itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari. Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami), atau apakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu?” (QS. Al-Mu’minun: 66-68)

Allah Ta’ala menceritakan tentang kondisi orang-orang saleh dari kalangan ahli kitab bahwasanya jika Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka pun tersungkur di atas dahi mereka dalam kondisi bersujud dan menangis.

Hal tersebut menambahkan kepada mereka kekhusyukan, iman, dan kepasrahan kepada Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

“Katakanlah, “Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya, apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur di atas muka mereka sambil bersujud. Mereka berkata, “Maha suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.” Dan mereka tersungkur di atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.” (QS. Al-Isra’: 107-109)

Allah Ta’ala telah menyifati Al-Qur’an sebagai perkataan yang paling baik. Allah Ta’ala mengulang-ulang ayat di dalam Al-Quran dan menyampaikan firman-Nya berkali-kali agar ia bisa dipahami dengan baik.

Kulit dari hamba hamba-Nya yang baik akan bergetar karena takut kepada Allah. Kulit dan hati mereka pun menjadi tenang kembali di waktu mengingat Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an, yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang. Gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendakiNya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang pemberi petunjuk.” (QS. Az-Zumar: 23)

Allah Ta’ala pun mencela orang-orang beriman yang tidak khusyuk ketika mendengarkan Al-Quran dan memperingatkan mereka agar jangan menyerupai orang- orang kafir dalam hal ini.

Allah Ta’ala berfirman:

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka)? Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang- orang yang fasik.” (QS. Al-Hadid: 16)

Oleh karena itu, tadabur Al-Qur’an merupakan perkara yang paling berguna bagi hati seroang hamba. Tadabbur Al-Quran merupakan kedudukan yang agung dari orang-orang yang berjalan menuju Allah. Tadabbur Al-Quran akan menyebabkan hidupnya hati, berupa timbulnya rasa cinta, kerinduan, takut, rasa harap, tobat, tawakal, rida, syukur, sabar, dan sifat-sifat lain yang mengindikasikan sempurnanya keadaan hatinya. Membaca dengan tadabur ini juga akan menjauhkan seseorang dari semua sifat dan perbuatan tercela yang merusak dan mencelakakan hati.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini