Pesan lembut Allah SWT kepada hamba-Nya:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا ۗ وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَـنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرَا
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 36)
Kandungan Ayat
Harmoni Jiwa yang sangat indah:
1. Harmoni Ibadah; Sembahlah Allah dan janganlah mempersekutukan Allah.
mengandung ;
a. Ibadah hanya semata karna Allah
b. Meniadakan sembahan selain Allah
Ini merupakan pengakuan jiwa yang harus menjadi bangunan tauhid. Kalaulah tidak demikian maka amalan lainya berantakan.
2. Harmoni Penghormatan:
Berbuat baik kepada kedua orang tua. Ini adalah sikap yang harus terbentuk dan berkelindan dalam jiwa seorang anak manusia, karena makhluk lain tidak diperintahkan demikian. Maka manusia memiliki derajat karena akhlaknya kepada orang tuanya.
3. Harmoni Sosial Kekerabatan:
a. Kerabat Dekat
b. Anak-anak yatim
c. Orang-orang miskin
d. Tetangga dekat dan tetangga jauh
e. Teman sejawat
f. Ibnu sabil, dan
g. Hamba sahaya yang kamu miliki.
4. Pernyataan Allah terhadap dua orang yang tidak disukainya:
a. Orang-orang yang sombong dan,
b. Orang-orang Membanggakan diri.
Ayat ini akan membentuk harmoni jiwa yang rendah hati suka berbagi kepada sesama Guna menuai maghfiroh dan rida-Nya.