.عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ: أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يُحِبُّهَا فَإِنَّمَا هِيَ مِنْ اللَّهِ، فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِهَا. وَإِذَا رَأَى غَيْرَ ذَلِكَ مِمَّا يَكْرَهُ فَإِنَّمَا هِيَ مِنْ الشَّيْطَانِ، فَلْيَسْتَعِذْ مِنْ شَرِّهَا وَلاَ يَذْكُرْهَا لأَحَدٍ فَإِنَّهَا لاَ تَضُرُّهُ.
Dari Abu Sa’id al-Khudri: Bahwa ia mendengar Nabi saw bersabda:
Jika salah seorang di antara kalian bermimpi yang ia sukai, maka sesunguhnya itu berasal dari Allah, hendaklah ia memuji Allah karenanya dan menceritakannya (kepada orang lain).
Ada pun jika ia bermimpi selainnya yang tidak disukai, maka sesungguhnya itu berasal dari setan, hendaklah ia meminta perlindungan dari keburukannya, dan jangan menceritakannya kepada siapa pun, maka tidak akan membahayakan dirinya. (HR Bukhori 6470)
Kandungan hadis:
Mimpi buruk umumnya berasal setan jenis jin yang iseng mengganggu orang tidur. Mimpi buruk tidak akan berpengaruh apa pun terhadap keselamatan dan nasib seseorang atau sekelompok orang.
Berikut beberapa sikap yang mesti dilakukan ketika mengalami mimpi buruk:
1. Meludah ke kiri 3 kali.
2. Membaca taawudz sebagai permohonan perlindungan kepada Allah saw atas gangguan setan sebanyak 3 kali.
Bacaan ta’awudz adalah sebagai berikut:
عوذ بالله من الشيطان الرجيم
3. Mengubah posisi tidur.
4. Tidak menceritakan mimpi buruk kepada orang lain.
Terkait dalil ketika mimpi buruk, adalah sebagai berikut:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِىٌّ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْتُ فِى الْمَنَامِ كَأَنَّ رَأْسِى ضُرِبَ فَتَدَحْرَجَ فَاشْتَدَدْتُ عَلَى أَثَرِهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لِلأَعْرَابِىِّ « لاَ تُحَدِّثِ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِى مَنَامِكَ ». وَقَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- بَعْدُ يَخْطُبُ فَقَالَ « لاَ يُحَدِّثَنَّ أَحَدُكُمْ
بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِى مَنَامِهِ .
Artinya: Dari Jabir ra, ada seorang Arab Badui datang menemui Nabi kemudian bertanya, “Ya Rasulullah, aku bermimpi kepalaku dipenggal lalu menggelinding kemudian aku berlari kencang mengejarnya”.
Nabi saw bersabda kepada, “Jangan kau ceritakan kepada orang lain ulah setan yang mempermainkan dirimu di alam mimpi”.
Setelah kejadian itu, aku mendengar Nabi menyampaikan dalam salah satu khotbahnya, “Janganlah kalian menceritakan ulah setan yang mempermainkan dirinya dalam alam mimpi”. (HR Muslim)
Rasulullah saw juga bersabda:
إذا رأى أحدكم الرؤيا يكرهها، فليبصق عن يساره ثلاثا وليستعذ بالله من الشيطان ثلاثا، وليتحول عن جنبه الذي كان عليه
“Jika kalian mengalami mimpi yang dibenci (mimpi buruk) hendaklah meludah kesebelah kiri tiga kali, dan memohon perlindungan dari Allah dari godaan setan tiga kali, kemudian mengubah posisi tidurnya dari posisi semula.” (HR. Muslim)
وإن رأى ما يكره فليتفل عن يساره ثلاثا وليتعوذ بالله من شر الشيطان وشرها، ولا يحدث بها أحدا فإنها لن تضره
“Ketika kalian mengalami mimpi buruk, hendaknya meludah ke kiri tiga kali, dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan dan dari dampak buruk mimpi. Kemudian, jangan ceritakan mimpi itu kepada siapapun, maka mimpi itu tidak akan memberikan dampak buruk kepadanya.” (HR. Muslim). (*)
*) Ajang Kusmana S.Ag, MAg, dosen Universitas Muhammadiyah Malang