Kandungan Ayat

1. Milik Allah Kerajaan langit bumi
2. Mengampuni, mengazab yang dikehendaki
3. Maha Pengampun dan Penyayang

Hadis

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dia berkata; Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar (meminta ampunan) dan bertaubat kepada Allah dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.” Shahih Bukhori. 5832

Kandungan Hadis

1. Rasulullah saw lebih dari 70 kali Istighfar sehari semalam.
2. Mengandung maksud, bahwa Rasulullah yang terlepas dari dosa saj (QS. AL-Fath/48; 2), dalam seharian tetap istikamah beristighfar (استغفر الله) sebanyak 70 kali lebih.  Apalagi kita sebagai umat-Nya yang banyak dosa. Maka secara logika kita mestinya melebihi dari istighfar Rasulullah saw.

Ibrah

Dunia medsos sangatlah mudah menebar virus dosa di telapak dan jari telunjuk kita. Di sinilah fungsi istighfar itu. Istighfar sebagai anti virusnya. Karena dengan istighfar, akan terkontrol gerak jari kita, sehingga tidak terjerembab dan menyebar hoax.

Catatan

Nabi Muhammad saw mengajari kita dengan kalimat singkat tetapi merupakan anti virus dahsyat penyuci jiwa, yaitu istighfar.

Maka dengan istighfar kita akan menuai ampunan Tuhan, menumbuhkan jiwa segar.

Dosa adalah virus jiwa, istighfar adalah anti virus dan sebagai penyegarnya استغفرالله العظيم

Doa Pembasmi virus jiwa di antaranya;

Mari banyak memohon agar virus dalam jiwa kita dihancurkan, dihapuskan oleh Tuhan Yang Maha Pengampun, di antaranya sebagai berikut:

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قَا لَا رَبَّنَا ظَلَمْنَاۤ اَنْفُسَنَا وَاِ نْ لَّمْ تَغْفِرْ لَـنَا وَتَرْحَمْنَا لَـنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

“Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 23)

2. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَ ذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَا ضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّـقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَا دٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 87)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini