Karenanya di tengah dinamika kehidupan kebangsaan maupun dinamika global yang kompleks saat ini, Haedar mengungkapkan bahwa Muhammadiyah menegaskan komitmen, pandangan, dan kiprah perjuangannya sebagai berikut:

1. Muhammadiyah adalah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang kehadirannya senantiasa mengedepankan Risalah Islam Berkemajuan dalam menghadapi kehidupan di berbagai bidang dengan mengutamakan sebesar-besarnya kemaslahatan dan tercegahnya kemudaratan bagi hajat hidup bangsa. Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Berkemajuan terus bergerak demi tegaknya keadaban, perdamaian, kesejahteraan, persatuan, keadilan, kebaikan, dan kemajuan dalam kehidupan bangsa Indonesia maupun di ranah global yang rahmatan lil-‘alamin. Muhammadiyah senantisa prokehidupan dan tidak anti kehidupan dalam segala lapangan untuk terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur.

2. Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan yang besar dan terpercaya senantiasa terus bergerak dalam memajukan kehidupan bangsa di bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan aspek kehidupan lainnya sebagai wujud pengkhidmatannya yang tinggi bagi bangsa dan negara Indonesia. Muhammadiyah bukanlah organisasi kemasyarakatan atau ormas “kemarin sore” dalam perjuangan dan kiprahnya di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Muhammadiyah sesuai Kepribadiannya senantiasa aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan; beramar-makruf nahi munkar disertai contoh teladan yang baik; serta bersifat adil dan korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana. Muhammadiyah senantiasa mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah dalam bingkai “Negara Pancasila Darul Ahdi Wasyahadah”.

4. Muhammadiyah senantiasa membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang adil-makmur yang diridhai Allah SWT. Muhammadiyah senantiasa memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah disertai sikap lapang dada dan luas pandangan dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta.

5. Muhammadiyah mengajak kepada seluruh pihak di tubuh pemerintahan, kekuatan politik nasional, dan lembaga-lambaga strategis lainnya agar mengedepankan aktualisasi nilai-nilai dasar Pancasila, konstitusi, dan etika luhur untuk tegaknya persatuan dan kemajuan bangsa Indonesia dalam kehidupan nyata disertai keteladanan utama para elitenya. Jauhi korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan perusakan segala aspek kehidupan demi kelangsungan hidup generasi bangsa dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Muhammadiyah mengajak kepada seluruh pihak yang bergerak dalam dunia media massa baik cetak, elektronik/digital, dan media sosial untuk senantiasa menjunjungtinggi keadaban atau etika luhur, ilmu pengetahuan, pencerdasan, persatuan, perdamaian, keutuhan, dan kemajuan kehidupan bangsa. Jauhi publikasi yang cenderung menggoreng isu, mengadu-domba, hoaks atau kebohongan, mencari-cari kesalahan, dan membesar-besarkan masalah demi meraih rating, viral, dan popularitas yang mengorbankan kepentingan pihak lain serta memperbodoh dan meretakkan keutuhan bangsa.

7. Muhammadiyah memahami Islam dan kehidupan dengan pandangan Islam yang mengedepankan pendekatan bayani (tekstual), burhani (rasional-kontekstual), dan irfani (ruhani-spiritual) secara interkoneksi disertai wawasan wasathiyah yang memajukan dan mencerahkan kehidupan. Karenanya bagi anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah diharapkan memahami Risalah Islam Berkemajuan secara konsisten serta jauhi pandangan keislaman yang parsial, dangkal, sempit, dan ekstrem. Kepada seluruh Angkatan Muda Muhammadiyah hendaknya senantiasa menjaga integritas diri, menjadi insan yang amanah, jujur, dan cerdas serta menjunjung tinggi marwah dan kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah.

8. Seluruh anggota, kader, dan pimpinan Muhammadiyah di segenap tingkatan dan lini organisasi agar tetap bersikap cerdas, seksama, dan bijaksana dalam menghadapi dinamika dan masalah kebangsaan baik yang bersifat umum maupun terkait Persyarikatan dalam satu barisan yang kokoh. Junjungtinggi keutuhan, marwah, dan kepentingan Persyarikatan sejalan prinsip, kepribadian, khittah, koridor, dan segala ketentuan organisasi. Jauhi pandangan dan sikap mengambil langkah sendiri-sendiri yang merugikan kesatuan gerak, misi, dan sistem organisasi. Jaga seluruh aset dan kepentingan organisasi. Posisikan Persyarikatan di atas pandangan, persepsi, dan kepentingan sendiri demi tegaknya Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam yang terorganisasi rapi dalam menjalankan misi dakwah dan tajdid untuk mencerdaskan umat, memajukan bangsa, dan mencerahkan semesta.

“Semoga Allah SWT melimpahkah rahmat, berkah, rida, dan karunia-Nya untuk bangsa Indonesia serta melapangkan perjuangan Muhammadiyah di Indonesia dan semesta raya,” ujar Haedar. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini