Wahai Mubaligh, Jangan Galau Bila Dakwahmu Diabaikan
foto: dpamicrophones

*) Oleh: Masro’in Assafani, MA,
Wakil Ketua PDM Lamongan

Mubaligh merupakan manusia dari sekian insan yang banyak tantangan dalam menghadapi umat manusia.

Secara manusiawi, kadang ada rasa bingung karena mengharap diikuti dalam dakwahnya. Namun sebaliknya, di sinilah kadang lahir sebuah kegalauan.

Jangankan kita sebagai manusia, rasul pun sempat dibuatnya kebingungan dalam menyampaikan dakwahnya.

Hal itu sebagaimana diungkapkan dalam wahyu Allah SWT:

وَاِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكَ اِعْرَاضُهُمْ فَاِنِ اسْتَطَعْتَ اَنْ تَبْتَغِيَ نَفَقًا فِى الْاَرْضِ اَوْ سُلَّمًا فِى السَّمَآءِ فَتَأْتِيَهُمْ بِاٰيَةٍ ۗ وَلَوْ شَآءَ اللّٰهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدٰى فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْجٰهِلِيْنَ

“Dan jika keberpalingan mereka terasa berat bagimu (Muhammad), maka sekiranya engkau dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit lalu engkau dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka, (maka buatlah). Dan sekiranya Allah menghendaki, tentu Dia jadikan mereka semua mengikuti petunjuk, sebab itu janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 35)

Kandungan Ayat

1. Dicuekin: “Dan jika keberpalingan mereka terasa berat bagimu (Muhammad),
2. Menembus Bumi, Langit: “Maka sekiranya engkau dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit
3. Mendatangkan mukjizat: Lalu engkau dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka, (maka buatlah).
4. Andaikan Allah: “Dan sekiranya Allah menghendaki, tentu Dia jadikan mereka semua mengikuti petunjuk
5. Perhatian Keras: “Sebab itu janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang bodoh.”

Ibrah

Nabi Muhammad dalam mengemban tugas kerasulannya, mendapat cibiran, hinaan, dicuekin, diremehkan, hal ini sangat berat dirasakan, membuat kegalauan dalam jiwanya.

Maka Allah memberi penegasan bahwa sampailah engkau Muhammad menunjukkan mukjizat sanggup menembus bumi mampu menaiki langit, mereka pun tidak akan mengikutimu.

Ayat ini sebagai pelajaran bagi mubaligh saat diremehkan, direspons sinis, tidak dihiraukan, jadilah mubaligh yang tetap tegar, karena tugas mubaligh adalah menyampaikan. QS. Al-Maidah/5:67

Catatan

Wahai mubaligh, jangan galau bila dakwahmu diabaikan. Allah bersama langkah juangmu. Allah selalu menolong hambanya yang menyampaikan kebaikan.

Semoga menjadi pençerah jiwa, dan Allah memberi ketegaran kepada para mubaligh sebagai “Pejuang Islam Berkemajuan”. Āamīn. (*)

(Mengingat dan sebagai kenangan penulis saat perjalanan pulang usai Silatfresh Muballigh III, dari Ponorogo ke Lamongan, 3 Februari 2019)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini