Nama Sekar Lumintu sendiri diambil dari nama kelompok di dalam Jamaah Nelayan Muhammadiyah (JALAMU) yang berisi mayoritas anggotanya adalah istri nelayan Dusun Nanas.

Sementara itu, secara terpisah Tim Monitoring dan Evaluasi PT PII, Muhammad Adib, menambahkan, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), PT PII berupaya membantu masyarakat mengatasi berbagai permasalahan, termasuk isu ekonomi masyarakat pesisir.

“Kami bekerjasama dengan MPM PP Muhammadiyah karena memiliki track record yang baik dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat yang langsung menyasar ke masyarakat. Dari Dusun Nanas ini kami berharap supaya dapat terus berproduksi dengan mengolah hasil laut untuk memenuhi kebutuhan warga ataupun untuk dijual, mengingat ikan merupakan salah satu sumber protein yang mencegah anak terkena stunting,” terang Adib dalam sambutannya di agenda Monev Program MPM PP bersama PT PII.

Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Dusun Nanas, Kelurahan Tileng, dan unsur Muhammadiyah dari tingkat Ranting hingga Wilayah, serta Universitas Gadjah Mada juga turut berperan dalam program ini melalui Fakultas Peternakan Divisi Perikanan dan Kelautan, yang memberikan pelatihan tentang pengolahan hasil laut dan penjaminan mutu produk.

Sebagai upaya berkelanjutan, dikenalkan juga kelembagaan koperasi sebagai wadah resmi untuk kelompok Sekar Lumintu JALAMU, yang diharapkan dapat memperkuat budaya berorganisasi dan berserikat di kalangan ibu-ibu dusun. (*/tim)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini