Orang-Orang yang Pailit
foto: patheos
UM Surabaya

*) Oleh: Ferry Is Mirza DM

Akhlak mulia mencakup aspek hablun minallah (hubungan dengan Allah) dan hablun minannaas (hubungan dengan sesama).

Kekurangan pada salah satu aspek tersebut merupakan kekurangan dalam agama.

Dan setan akan terus mengintai di mana letak kelemahan kita.

Bisa saja setan membuka 99 pintu kebaikan guna menjerumuskan kita pada satu pintu keburukan.

Jika seorang lemah dalam urusan hablun minallah, melalui sisi ini setan akan merusaknya.

Maka bisa jadi ia memiliki akhlak mulia dalam mempergauli manusia. Namun setan berhasil merusak akidah dan ibadahnya.

Sebaliknya jika seseorang lemah dalam hal hablun minannas, melalui sisi ini setan akan merusaknya.

Maka bisa jadi seorang lurus akidahnya dan tekun ibadahnya. Namun sayang ia memiliki akhlak yang buruk kepada sesama.

Inilah orang yang bangkrut dengan kerugian yang sebenarnya.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat:

“Tahukah siapa orang yang pailit?”

Mereka menjawab: “Orang yang pailit adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki harta benda.”

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya orang yang pailit dari umatku adalah seorang yang datang pada hari Kiamat dengan membawa pahala salat, puasa dan zakat. Namun sayang ia telah mencela si fulan dan menuduh si fulan, telah menumpahkan darah si fulan dan telah memukul si fulan. Maka kebaikannya akan diberikan kepada orang-orang yang telah dia sakiti. Apabila kebaikannya sudah habis padahal perkaranya belum selesai maka dosa orang-orang yang ia sakiti diberikan kepadanya kemudian iapun dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim no. 674)

Insya Allah bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini