*) Oleh: Ustaz Muhammad Nashihudin, MSi,
Ketua Majelis Tabligh PDM Jakarta Timur
Bukan kah manusia lahir ke bumi ini tidak membawa apapun, lalu Allah SWT memberikan rezeki kepada mereka?
Bukankah manusia itu lemah lalu Allah SWT memberikan kekuatan kepada mereka?.
Bukankah manusia itu bodoh lalu Allah SWT turun cahaya ilmu pengetahuan pada mereka.
Lalu apa yang mau disombongkan.?
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّـفْسٍ وَّا حِدَةٍ وَّجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ اِلَيْهَا ۚ فَلَمَّا تَغَشّٰٮهَا حَمَلَتْ حَمْلًا خَفِيْفًا فَمَرَّتْ بِهٖ ۚ فَلَمَّاۤ اَثْقَلَتْ دَّعَوَا اللّٰهَ رَبَّهُمَا لَئِنْ اٰتَيْتَـنَا صَا لِحًا لَّـنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ
“Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan darinya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhan mereka (seraya berkata), “Jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 189)
Hidup manusia di dunia ini tidaklah abadi melainkan hanya untuk sementara oleh karena itu setiap hari bertambah usia namun kenikmatannya semakin menurun bahkan banyak penyakit yang menggorotinya sambil menunggu kematiannya.
Di sisi lain kehidupan akhirat yang abadi harus dipersiapkan mulai hari sampai akhir hayat agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.
Luasnya samudera akhirat membuat kita tidak sempat menemukan nikmatnya dunia, semua kekayaan serta omset yang kita miliki jangan merasuki relung hati kaum Muslimin nanti akan membahayakan keselamatan di akhirat.
Cobalah kita baca kembali ayat-ayat berikut ini dan rencanakanlah untuk sukses di akhirat:
1. Dalamnya neraka lebih lama daripada umurnya manusia
وَهُمْ يَصْطَرِخُوْنَ فِيْهَا ۚ رَبَّنَاۤ اَخْرِجْنَا نَـعْمَلْ صَا لِحًـا غَيْرَ الَّذِيْ كُـنَّا نَـعْمَلُ ۗ اَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيْهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ النَّذِيْرُ ۗ فَذُوْقُوْا فَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ نَّصِيْرٍ
“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu,
“Ya Allah Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu.
” (Dikatakan kepada mereka),
“Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir,
padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun.” (QS. Fatir 35: Ayat 37)