Mumpung Belum Pulang
foto: whistlesforlife

*) Oleh: Sigit Subiantoro,
Anggota Majelis Tabligh PDM Kabupaten Kediri

Entah berapa lama lagi nafas dipinjamkan, semoga yang tersisa dari hidup kita adalah hari-hari yang penuh pahala.

Sebab setiap hari adalah sebuah kesempatan bagi kita untuk terus memperbaiki diri lagi, memperbanyak pahala, berlomba dalam kebaikan. Sebelum waktunya “Pulang”, dijemput kematian.

Waktu kita singkat.
Kematian semakin mendekat. Segalanya serba cepat.
Waktu berjalan bagai kilat. Ketika peluang pahala terlewat, maka pupus harapan amal pahala dicatat oleh Malaikat.

Pilihan kematian kita, cuma dua:
Dijemput Malaikat maut dengan Malaikat yang bermuka baik dan membuat sakaratul maut indah.

Atau dijemput malaikat maut dengan Malaikat yang bermuka buruk dan membuat sakaratul maut kita mengerikan, na’udzubillah.

Di dunia memang bukan tempat segala hal yang kita inginkan bisa kesampaian. Nanti.. nanti di surga.

Di sini tugas kita beribadah, berlomba dalam kebaikan, berlomba mengumpulkan pahala siapa yang paling baik amalnya.

Lupakah kita.. setelah mati ada kehidupan lagi, kejadian di alam kubur; lalu hari kebangkitan, hari pengadilan ketika segala amal kita akan ditimbang, hari pembagian catatan amal, hari perjalanan di atas sirath, hari dari segala yang kita dilakukan di dunia semua kita pertanggungjawabkan, dan surga itu belum pasti kita dapatkan sebab bayang-bayang neraka selalu menjadi momok di antara banyaknya dosa yang kita lakukan.

Selamatkah kita dari siksa kubur, langsung masukkah kita di Surga atau mampir dulu ke Neraka, kita tidak ada yang tahu. Yang kita tahu kita harus berjuang dengan amal shalih kita, agar Allah ridha memasukkan kita ke dalam Surga.

Perjalanan kita masih panjang. Jangan tertipu kesibukan dunia. Jangan tertipu perasaan kita sendiri. Tancapkan terus keimanan. Di dunia kita hanya mampir maka jangan mungkir.

Jangan terus-terusan melalaikan segala tugas kewajiban yang Allah berikan. Jangan melulu mengeluhkan segala ujian yang Allah berikan.

Jangan lagi-lagi menyalahkan takdir yang sudah Allah tetapkan untuk kita. Saatnya memperbaiki, mengejar segala yang Allah ridhai dan meninggalkan segala yang memberatkan hisab kita di akhirat nanti.

Hasan Al-Bashri pernah mengatakan:
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Setiap kali satu hari hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”

Semoga bermanfaat. (*)

Untuk mendapatkan update cepat silakan berlangganan di Google News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini